Pro dan Kontra Soal Tes Baca Al Quran untuk Capres RI, Ini 13 Keutamaan Membaca Al Quran
Usulan Dewan Ikatan Dai Aceh terkait adanya tes baca Al Quran bagi kedua pasangan Capres dan Cawapres menuai pro dan kontra.
TRIBUN-TIMUR.COM-- Usulan Dewan Ikatan Dai Aceh terkait adanya tes baca Al Quran bagi kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden RI (Capres dan Cawapres) menuai pro dan kontra.
Ada yang setuju, dengan anggapan bahwa untuk menguji kualitas calon pemimpin juga untuk mengakhiri polemik soal keislama Capres dan Cawapres.
Ada juga yang tidak setuju karena tidak relevan dan terlalu masuk dalam ruang private.
Sebelumnya Dewan Ikatan Dai Aceh mengusulkan tes baca Al Quran untuk Capres dan Cawapres untuk mengakhiri polemik soal keislaman calon.
"Untuk mengakhiri polemik keislaman capres dan cawapres, kami mengusulkan tes baca Alquran terhadap kedua pasangan calon," kata Ketua Dewan Pimpinan Ikatan Dai Aceh Tgk Marsyuddin Ishak di Banda Aceh, Sabtu (29/12/2018).
Sebagai organisasi yang berfokus pada pengembangan dakwah dan syiar Islam, lanjut Marsyuddin, pihaknya ingin turut berperan dalam pesta demokrasi pemilihan presiden dan wakil presiden periode 2019-2024.
"Kami akan mengundang kedua pasangan calon untuk mengikuti uji mampu membaca Alquran. Tes membaca Alquran akan dilaksanakan di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, pada 15 Januari 2019," ujarnya.
Menurut dia, hasil tes membaca Alquran tidak mempengaruhi keputusan KPU/KIP. Namun sebagai langkah awal untuk mengakhiri politik identitas yang telanjur terjadi.
"Kami ingin menguji baca Alquran bagi setiap pasangan calon. Ini kita mulai dari Aceh," ujarnya
Keutamaan Membaca Al Quran
Lantas apa sih keutamaan membacaa Al Quraan menurut ajaran Islam. Berikut ulasannya.
Dikutip di situs NU.Online yang ditulis Ahmad Mundzir menyatakan membaca Al Quran sangat banyak manfaatnya bagi kaum muslim.
Salah satunya untuk mencapai kelapangan hidup dan tidak terjebak dalam kesempitan yang membelenggu adalah dengan membaca Al-Qur'an.
Hati bisa sewaktu-waktu berkarat sebagaimana besi, mengingat kematian dan membaca Al-Qur'an merupakan media pembersih karat tersebut. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berikut:
إِنَّ هَذِهِ الْقُلُوْبَ تَصْدَأُ كَمَا يَصْدَأُ الْحَدِيْدُ إِذَا أَصَابَهُ الْمَاءُ، قِيْلَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَمَا جَلَاؤُهَا؟ قَالَ: كَثْرَةُ ذِكْرِ الْمَوْتِ وَتِلاَوَةِ الْقُرْآنِ
