Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Banyak Sentra Baru Bawang Putih Terbentuk, Swasembada 2021 Bisa Dicapai

Kementerian Pertanian di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah menetapkan roadmap menuju lumbung pangan dunia 2045.

Editor: Sakinah Sudin
dok. Kementan
Banyak Sentra Baru Bawang Putih Terbentuk, Swasembada 2021 Bisa Dicapai 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kementerian Pertanian di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah menetapkan roadmap menuju lumbung pangan dunia 2045 yang meliputi target swasembada sebelas komoditas strategis nasional.

Bawang Putih yang ada di dalamnya, turut digenjot produksinya dan secara bertahap mengurangi ketergantungan terhadap impor.

Untuk mengejar target swasembada bawang putih di tahun 2021, Andi Amran Sulaiman sudah menerbitkan Permentan No. 16 Tahun 2017 tentang Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH).

Permentan ini memuat klausul importir Bawang Putih wajib melakukan tanam di dalam negeri paling sedikit 5 persen dari total impor yang diajukan.

Lokasi tanam diutamakan di wilayah baru, hal ini dilakukan agar produksi dalam negeri terus meningkat.

“Kami masih punya pekerjaan rumah untuk menyelesaikan target swasembada bawang putih di tahun 2021 dan Kentang Industri tahun 2020, serta mengembangkan tanaman obat-obatan ekspor. Untuk bawang putih di tahun ini ditargetkan bisa tanam sekitar 10,6 ribu ha yang seluruh hasilnya akan dijadikan benih untuk musim tanam 2019 nanti seluas 40 ribu ha," demikian dikemukakan Suwandi di Jakarta, Senin (17/12/2018).

“Tahun 2020 kami akan tanam besar-besaran Bawang Putih hingga puncaknya 2021 nanti kita akan tutup kran impor secara signifikan," tambahnya.

Salah satu sentra bawang putih yakni Kabupaten Banyuwangi dapat menjadi contoh bahwa regulasi yang diterapkan oleh Kementan mampu membuat sentra-sentra baru penghasil Bawang Putih dan mendorong produksi nasional.

Sekitar maret 2018, ratusan ha kawasan di lereng Gunung Ijen mampu panen Bawang Putih yang sebelumnya hanya hamparan yang tidak produktif.

Selain Banyuwangi, lanjut Suwandi, Kementerian Pertanian juga sudah melakukan pemetaan dan menyiapkan daerah-daerah yang cocok untuk pengembangan bawang putih di Indonesia.

Di Pulau Sumatera meliputi Kabupaten Aceh Tengah, Benermeriah, Aceh Tenggara, Karo, Tapanuli Utara, Kerinci, Solok, Tanah Datar, Muara Enim, OKU Selatan, Pagaralam dan Lampung Barat.

Di Pulau Jawa meliputi Kabupaten Bandung, Garut, Tegal, Majalengka, Magelang, Temanggug, Wonogiri, Banjarnegara, Magetan, Karanganyar, Mojokerto, Malang dan Batu.

Untuk Pulau Sulawesi meliputi Minahasa Selatan, Bolmong, Sigi, Parimo, Poso, Banggai, Gowa, Sinjai, Enrekang dan Tator.

Untuk Nusa Tenggara meliputi Tabanan, Bangli, Buleleng, Karangasem, Lombok Timur, Bima, Belu, TTS, TTU, Kupang dan Ende.

Dan untuk wilayah Maluku dan Papua meliputi Pulau Buru, Maluku Tengah, Rajaampat, Manokwari, Lanijay, Jayawijaya, dan Paniai.

"Wilayah-wilayah tersebut di atas ditargetkan menjadi sentra-sentra baru penghasil bawang putih dengan pertimbangan agroklimat yang mendukung pertanaman komoditas tersebut. Selain itu, upaya-upaya mempercepat swasembada bawang putih tidak hanya dilakukan di hulu tetapi juga di hilir," kata Suwandi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved