100 Hari Prof Andalan, Pengamat Pemerintahan Anggap Konsolidasi Birokrasi Belum Efektif
Pengamat Politik Unismuh, Luhur A Prianto MSi mengatakan terpilihnya Prof Andalan melahirkan ekspektasi tinggi dari pemilih.
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah Makassar, Luhur A Prianto MSi mengatakan terpilihnya pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (Prof Andalan) pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel 2018 lalu, melahirkan ekspektasi tinggi dari pemilih.
"Tentu mereka mengharapkan ada terobosan, atau setidaknya diferensiasi dari kepemimpinan sebelumnya," katanya, Kamis (13/12/2018).
Ia pun menyampaikan, pada apel pertama kepemimpinan, Gubernur Nurdin Abdullah sempat memberi harapan perubahan.
Baca: Sidang Kasus Korupsi Peningkatan Jalan, Kadis PU Enrekang Dihadirkan di Pengadilan Tipikor Makassar
Baca: Dibocorkan Penjaga Kompleks, Gini Keadaan Rumah Gading Marten & Gisel saat Proses Cerai Berlangsung
Baca: Inilah Awal Mula Bilik Asmara di Lapas Sukamiskin, Gudang Direnovasi tuk Inneke Koesherawati Kencan
Baca: Lindswell Tak Sendiri, 5 Atlet Ini juga Peluk Agama Islam, Ini Alasannya
Baca: Kematian Ipar Arumi Bachsin - Ada Plastik di Tubuh Eril Dardak & Tontonan Terakhirnya
Baca: La Nyalla Mattalitti Berani Buka Aib, Ustadz Abdul Somad Jelaskan Hukumnya dalam Islam
Baca: Perjalanan Karier Mario Gomez Jauh Sebelum Gabung di Persib Bandung, Ini Catatan Prestasinya
Baca: Foto-foto Kediaman Presiden Jokowi dan Keluarga Kini, Desain dan Jumlah Kamar Jadi Perhatian
Baca: Bising dan Bau, Warga Allepolea Maros Datangi Pabrik Daging
Baca: 5 Tempa Paling Kerena Lihat Kembang Api di Mala Pergantian Tahun Baru, Kotamu Termasuk?
"Bahkan dengan nada yang sedikit sumbang dan disertai sejumlah bisikan, mengambil alih kepemimpinan ASN Pemprov. Tapi setelah itu hari-hari kepemimpinan ditandai polemik serius, terutama dengan kehadiran dan dominasi wewenang TP2D.
Pelembagaan T2PD sebagai Kombis “Komisi Pembisik” juga sempat faktor perenggang dalam dinamika hubungan DPRD-Pemprov," katanya.
Ia pun menganggap pasangan Nurdin-Sudirman sepertinya tidak bermain di format "crash program" 100 hari kepemimpinan, meskipun RPJMD baru juga belum dilegalisasi.
"Hari-hari, selanjutnya di isi dengan transisi yang normal. Konsolidasi birokrasi belum berjalan efektif.
Meskipun janji program sudah mulai dirintis, seperti pembangunan infrastruktur di wilayah terpencil Seko, pembangunan Rest Area dan Rumah Sakit bertaraf internasional," katanya.
Nurdin Abdullah-Andi Sudirman bakal memasuki masa 100 hari ke sejak dilantik Presiden RI, Joko Widodo di Istana Negara, 5 September 2018 lalu.
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:
Follow juga akun instagram official kami: