TRIBUNWIKI: Sejarah Berdirinya Cafedia, Perpaduan Antara Cafe dan Multimedia
Chaerul Hamda (29) memutar keras otaknya untuk dapat membuat sesuatu yang berbeda dari yang lainnya.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Waode Nurmin
Laporan Wartawan Tribun Timur, Desi Triana Aswan
TRIBUNTIMUT.COM, MAKASSAR- Chaerul Hamda (29) memutar keras otaknya untuk dapat membuat sesuatu yang berbeda dari yang lainnya.
Berawal dari ketertarikannya dengan dunia multimedia dan didukung sang istri Nelly Hajas yang ingin membuat kafe.
Baca: Cerita Aksi Heroik di Pesawat Lion Air Saat Penumpang Berhenti Bernapas saat Sedang Mengudara
Baca: Nurdin Abdullah-Deng Ical Reuni di Seremoni Penyerahan BRT
Chaerul sapaan akrabnya mulai menggabungkan ide tersebut untuk menggarap suatu bisnis yang baginya berpeluang mendapatkan hasil yang besar.
Tidak sengaja berjalan-jalan di area Pampang yang tidak jauh dari tempat tinggalnya, Ia melihat ruko yang disewakan seharga Rp 50 juta pertahun, Ia langsung menghubungi pemilik ruko tersebut untuk menyewanya.
Baginya, lokasi yang dipilihnya sangat strategis. Dekat dengan kampus dan banyak mahasiswa rantau yang tinggal dia area Pampang.
Dipertengahan tahun 2016, pria yang merupakan sarjana teknik informatika ini bersama istrinya meresmikan kafe dengan konsep multimedia.
Terletak di Jl Inspeksi Kanal Pampang Ruko No 21, Panaikkang, Panakukkang, Kota Makassar, dengan nama cafedia yang merupakan, penggabungan dua konsep berbeda yang menjadi satu, kemudian dikembangkan menjadi suatu bisnis.
Ternyata, harapan ayah dari satu anak ini berbuah manis, perkembangan kafe miliknya mulai ramai dikunjungi para mahasiswa baik yang hanya sekedar untuk nongkrong atau mengerjakan tugas.
"Targetnya memang mahasiswa, bagi yang ingin menghabiskan waktu luang juga bisa dan kalau mau mengerjakan tugas disini lengkap ada ATK," katanya kepada Tribun Timur, Rabu (6/12/2018).
Tidak hanya ATK, di kafe ini juga tersedia tempat untuk memprint baik tugas ataupun foto.
Diakui alumni UIN Alauddin ini, banyak juga menerima pelanggan dari luar area Pampang.
"Karena, saya bukanya dari pukul 08.00 sampai pukul 00.00 banyak yang dari luar Pampang kalau cari toko ATKkan tutup semua, jadi kesini," ujarnya.
Terdiri dari dua lantai kafe ini memiliki area smoking dilantai satu area no smoking dilantai dua.
Perkembangan dunia digital saat ini juga dimanfaatkannya, seluruh daftar menu yang tersedia di kafenya dapat di order melalui aplikasi ojek online.
Baca: ACC Desak Kejari Maros Usut Kasus Jembatan Roboh di Sawaru
Baca: Alasan Ferdinand Hutahaean Tinggalkan Jokowi dan Kini Dukung Prabowo di Pilpres 2019
Dia juga menyediakan berbagai makanan berat dengan harga mulai dari Rp 12 ribu hingga Rp. 20 ribu.
Dia berharap akan terus dapat mengembangkan bisnisnya ini dan membuka cabang dibeberapa tempat di Kota Makassar.
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:
Follow juga akun instagram official kami: