Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dukungan Setengah Hati Demokrat ke Prabowo-Sandiaga, Ibas: Ada yang Memilih Pak Jokowi

Dukungan Setengah Hati Demokrat ke Prabowo-Sandiaga, Ibas: Ada yang Memilih Pak Jokowi

Editor: Rasni
TribunSolo
Dukungan Setengah Hati Demokrat ke Prabowo-Sandiaga, Ibas: Ada yang Memilih Pak Jokowi 

Dukungan Setengah Hati Demokrat ke Prabowo-Sandiaga, Ibas: Ada yang Memilih Pak Jokowi

TRIBUN-TIMUR.COM - Jelang Pilpres 2019, bola panas politik sudah mulai terlontar. salah satunya datang dari kubu kandidat Capre dan Cawapres Prabowo-Sandi.

Sikap Partai Demokrat yang membebaskan kadernya untuk menentukan pilihan pada Pemilihan Presiden 2019 dinilai sebagai bentuk dukungan setengah hati kepada pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris mengatakan, sikap ini mengesankan bahwa dukungan Demokrat kepada pasangan tersebut dilakukan secara terpaksa.

Baca: Bantaeng Masuk Ranking 6 Ketaatan Bayar Pajak

Baca: VIDEO : Kunci Mobilnya Disita, Warga Ini Ribut Dengan Debt Collector

Baca: Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pelatih Timor Leste Kritik Rumput Gelora Bung Karno, Ini Katanya

Hal ini dikatakan Syamsuddin menanggapi pernyataan Ketua Komisi Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas yang menyatakan partainya membebaskan para kadernya terkait pilihan capres pada Pemilihan Presiden 2019.

“Pernyataan Ibas mengindikasikan bahwa Partai Demokrat mendukung Prabowo-Sandi setengah hati. Mengapa? Karena SBY mendukung duet Prabowo-Sandi secara terpaksa,” tutur Syamsuddin kepada Kompas.com, Selasa (13/11/2018).

Menurut Syamsuddin, sikap Partai Demokrat itu tidak akan mengganggu koalisi Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo-Sandiaga.

Akan tetapi, menunjukkan tidak solidnya koalisi tersebut. “BPN tidak akan terganggu, hanya memang kurang solid dan tidak greget karena ada yang setengah hati mendukung,” kata Syamsuddin.

Ia menilai, sejak awal Partai Demokrat terlihat pesimistis.

Dukungan yang diberikan untuk Prabowo-Sandiaga, menurut dia, untuk memenuhi ketentuan UU Pemilu yang mewajibkan parpol ikut mengusung pasangan calon.

Jika tidak, parpol tersebut tidak bisa ikut pemilu berikutnya.

“Pesimistis karena khawatir tidak lolos ambang batas parlemen 4 persen,” kata Syamsuddin.

Baca: 3 Pilihan Keputusan BKN Terkait Gugur Massal SKD CPNS 2018 Bagaimana Nasib yang Lulus Passing Grade?

Baca: Hari Kesehatan Nasional, Nurdin Abdullah: Ini Moment Introspeksi Diri Dibidang Kesehatan

Baca: Isu Persija Disetting Juara dan Belajar Kasus Bhayangkara FC Musim Lalu, Ini Kata Eks Pelatih PSM

Demokrat bebaskan kadernya Sebelumnya, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas mengaku mengetahui ada kader partai yang mendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Padahal, Demokrat secara resmi mengusung paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

"Kami sudah sangat mengetahui, survei internal Partai Demokrat menyatakan memang mayoritas memilih Pak Prabowo, tetapi ada juga yang sesuai dengan kultural wilayah setempat itu memilih Pak Jokowi," kata Ibas saat ditemui di sela-sela acara Pembekalan Caleg DPR RI Partai Demokrat di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (11/11/2018).

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved