Tribun Wiki
TRIBUNWIKI: Profil dan Kisah Perjuangan Hj Andi Depu, Pahlawan Nasional dari Sulbar
ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden nomor; 123/TK/2018 tanggal 6 November 2018.
Penulis: Nurhadi | Editor: Ina Maharani
TRIBUNSULBAR.COM, MAMUJU - Ibu Agung Hj Andi Depu, ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada momentum peringatan Hari Pahlawan 2018.
Pengukuhan Hj Andi Depu sebagai Pahlawan Nasional, ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden nomor; 123/TK/2018 tanggal 6 November 2018.
Hj Andi Depu dianugerahi sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo, Kamis (8/11/18) di Istana Negara, Jakarta, dengan lima tokoh lainnya.
Hj Andi Depu adalah sosok perempuan inspiratif yang telah memberikan dedikasi yang tinggi dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, khususnya di jazirah Mandar.
Ia adalah salah satu sosok yang dipuji masyarakat Mandar. Ia adalah pejuang kemerdekaan Indonesia saat peran melawan Belanda di wilayah Sulawesi Selatan (Sulawesi Barat).
Dalam sejumlah literatur, disebutkan, di zaman penjajahan, hanya daerah Tinambung (Balanipa) yang tidak mampu dikuasai pasukan Belanda, karena ada sosok Ibu Agung yang memimpin perjuangan merah-putih saat Belanda ingin kembali menancapkan kekuasaan di tanah Mandar.
Hj Andi Depu adalah tokoh pertama dari Sulawesi Barat, yang dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional, sejak berpisah dari Sulawesi Selatan.
Berikut Profil singkat Hj Andi Depu :
- Nama lengkap: Ibu Agung Andi Depu Maraqdia Balanipa
- Lahir di Tinambung, Polman, Tahun 1907
- Wafat di Makassar, Sulawesi Selatan 18 Juni 1985
- Raja Balanipa ke-52
- Suami : Andi Baso Pabisseang
- Ayah : Laqju Kanna Idoro Raja Balanipa ke-50
- Ibu : Samaturu
- Pendiri Fujinkai Wadah Gerakan Wanita Mandar Melatih
Tanda penghargaan Ibu Agung Hj Andi Depu:
- Bintang Mahaputra IV Presiden Soekarno
- Bintang Gerilya sebagai Panglima Kris Muda 1958
- Satya Lencana Peristiwa Perang Kemerdekaan Kesatu
- Sarya Lencana GOM III (PM Djuanda)
- Satya Lencana GOM IV
- Satya Lencana Peringatan Perjuangan Kemerdekaan
- Surat Penghargaan Panglima Kelaskaran Kris KSAD
- Jenderal TN AH Nasution
- Satya Lencana Bhakti
- Warga Kehormatan Makassar
Tak Gentar Hadapi NICA
Seperti dipaparkan dalam buku PUANG & DAENG : Sistem Nilai Budaya Orang Balanipa-Manda yang dilansir inespradhana.blogspot.com ketika NICA tiba di Balanipa, muncul garis pemisah antara siapa-siapa yang berdiri di pihak Belanda dan pengikutnya, dengan siapa berjuang bersama Hj. Andi Depu dan pengikutnya.
Keadaan itu tergambar pada rumah-rumah yang mengibarkan bendera Merah Putih dan yang tidak mengibarkan bendera Merah Putih dan yang tidak mengibarkan bendera Merah Putih di seluruh kawasan Mandar. Bendera Merah Putih berkibar di tiang-tiang bendera sejak pengibaran, pertama di tahun 1945 di Campalagian, dan tetap dipertahankan rakyat.