Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

'Pelukan' dan Pesan Terakhir Deryl Untuk Sang Istri, Pengantin Baru yang Jadi Korban Lion Air JT 610

Deryl Fida Febrianto (22) yang warga Simo Pomahan Baru 67, Sukomanunggal, Surabaya, salah satu penumpang pesawat nahas Lion Air JT 610.

Editor: Ardy Muchlis
HANDOVER
Deryl Fida Febrianto (kiri), warga Simo Pomahan Baru 67 Sukomanunggal, Surabaya, korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, Senin (29/10/2018). 

TRIBUN-TIMUR.COM-- Sesaat sebelum pesawat Lion Air JT 610 lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta menuju Pangkal Pinang, Senin (28/10/2018) pagi, Deryl Fida Febrianto (22) sempat mengirim foto kepada keluarga.

Deryl Fida Febrianto (22) yang warga Simo Pomahan Baru 67, Sukomanunggal, Surabaya, merupakan salah satu penumpang pesawat nahas Lion Air JT 610.

Dari pesan WhatsApp (WA) yang diperlihatkan ayah korban, Didik Setiawan (44), anak sulungnya itu mengatakan masih mempersiapkan berkas.

 

Itu terakhir kami komunikasi, kalau ketemu terakhir ya di Bandara Juanda mengantar dia ke Jakarta," kata Didik di rumah duka, Senin (29/10/2018)

Sekitar pukul 04.23 WIB (28/10/2018), Deryl mengirim pesan persiapan keberangkatan pesawat yang ditumpanginya.

Selain itu, Deryl juga mengirim foto sayap pesawat dari balik jendela.

Pesan WhatsApp terakhir Deryl Fida Febrianto (22) warga Simo Pomahan Baru 67 Sukomanunggal, Surabaya, korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, Senin (29/10/2018).
Pesan WhatsApp terakhir Deryl Fida Febrianto (22) warga Simo Pomahan Baru 67 Sukomanunggal, Surabaya, korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, Senin (29/10/2018). (tribun jatim/nurika anisa)

Sesaat setelah itu, ayah korban mengirimkan pesan semangat untuk anaknya yang mulai bekerja tersebut.

Pesan itu berisi motivasi agar sukses bekerja.

Menurut Didik, perjalanan anaknya ke Jakarta kemudian ke Pangkal Pinang untuk bekerja sebagai pelayar.

"Selamat berjuang anakku, lakukan pekerjaan dengan ikhlas pasti akan terasa ringan tanpa beban," pesan Didik melalui pesan singkat.

Namun, satu jam dari pesan terakhir anaknya saat mengirim foto, Didik kembali bertanya.

"Ini sudah sampai Mana mas?," kata dia

Namun pesan tersebut justru pending, pesan itu tak terbalas hingga kemudian kabar duka terdengar.

Anak sulungnya menjadi korban terjatuhnya pesawat Lion Air.

Didik Setiawan mengatakan anak sulungnya itu berangkat dari Surabaya ke Jakarta dan menuju Pangkal Pinang untuk kerja di bidang pelayaran.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved