Update Gempa Palu: Dampak Kerugian Gempa dan Tsunami di Sulteng Bertambah Jadi RP 18,48 Triliun
Jika jumlah kerugian sebelumnya yang dirilis BNPB sebesar Rp 13,82 triliun, bertambah menjadi Rp 18,48 triliun.
Penulis: Hasan Basri | Editor: Mahyuddin
Laporan wartawan Tribun Timur Hasan Basri
TRIBUN - TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan dampak kerugian yang ditimbulikan akibat bencana yang melanda wilayah Sulawesi Tengah pada 28 September 2018, terus meningkat.
Jika jumlah kerugian sebelumnya yang dirilis BNPB sebesar Rp 13,82 triliun, bertambah menjadi Rp 18,48 triliun.
Peningkatan jumlah dampak ekonomi terjadi akibat data kerusakan yang digunakan sebagai basis data lebih banyak dan lengkap dibandingkan sebelumnya.
Dampak kerugian dan kerusakan akibat bencana sebesar Rp 18,48 triliun ini berasal dari sektor permukiman mencapai Rp 9,41 triliun, sektor infrastruktur Rp 1,05 triliun, sektor ekonomi Rp 4,22 triliun. Sektor sosial Rp 3,37 triliun, dan lintas sektor mencapai Rp 0,44 triliun.
Baca: Berikut Jumlah Bencana dan Korban Selama 10 Tahun Terakhir di Indonesia
Baca: BNPB: Waspada Banjir dan Longsor di Sulteng
Baca: Update Gempa Palu - BNPB: Sudah 2.073 Korban Meninggal Ditemukan Akibat Gempa dan Tsunami Sulteng
"Dampak kerugian dan kerusakan di sektor permukiman adalah paling besar karena luas dan masifnya dampak bencana. Hampir sepanjang pantai di Teluk Palu bangunan rata tanah dan rusak berat," kata Sutopo dalam rilisnya.
Terjangan tsunami dengan ketinggian antara 2,2 hingga 11,3 meter dengan landaan terjauh mencapai hampir 0,5 km telah menghancurkan permukiman di sana.
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:
Follow juga akun instagram official kami:
Begitu juga adanya amblesan dan pengangkatan permukiman di Balaroa dan adanya likuifaksi yang menenggelamkan permukiman di Petobo, Jono Oge dan Sibalaya telah menyebabkan ribuan rumah hilang.
Berdasarkan sebaran wilayah, maka kerugian dan kerusakan di Kota Palu mencapai Rp 8,3 triliun, Kabupaten Sigi Rp 6,9 triliun, Donggala Rp 2,7 trilyun dan Parigi Moutong mencapai Rp 640 miliar.
Tim Hitung Cepat Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB dan UNDP, terus menghitung dampak dan kebutuhan untuk pemulihan nantinya.
Baca: Gempa Bumi Hari Ini 6,4 SR di Situbondo - BNPB Rilis Identitas 3 Orang yang Meninggal Dunia
Baca: BNPB: Kerugian Akibat Gempa dan Tsunami di Palu Capai Rp 13,82 Triliun
Kebutuhan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana diperkirakan lebih dari Rp 10 triliun.
"Diperkirakan dampak ekonomi berupa kerugian dan kerusakan akibat bencana di Sulawesi Tengah ini masih akan terus bertambah karena belum semua data kerusakan selesai dilakukan," sebutnya.
Sementara itu, data korban hingga 28/10/2018, tercatat 2.086 orang meninggal dunia yaitu di Kota Palu 1.705 orang, Kabupaten Donggala 171 orang, Sigi 188 orang dan Parigi Moutong 15 orang.
Sebanyak 1.309 orang hilang. Korban luka-luka tercatat 4.438 orang, dan mengungsi sebanyak 206.524 orang.
Sutopo menambahkan secara umum kondisi masyarakat saat ini sudah kondusif, perekonomian masyarakat mulai berjalan normal. Sinyal telekomunikasi dan internet telah pulih. Pelayanan listrik PLN sudah mencapai 97 persen. (san)