Sudah Telan 2 Korban Jiwa, Begini Lokasi Tambang Batuan Illegal di Wollangi Bone
Pada tahun 2015 silam, warga setempat diketahui bernama Sakka juga meninggal tertimpa bongkahan batu.
Penulis: Justang Muhammad | Editor: Mahyuddin
Laporan Wartawan TribunBone.com Justang Muh
TRIBUNBONE.COM, BAREBBO - Lelle Daeng Marala (55), tewas dalam kecelakaan kerja di lokasi tambang batuan atau tambang galian C di Desa Wollangi, Kecamatan Barebbo, Bone, Selasa (23/10/2018).
Warga Dusun Labiacca, Desa Wollangi, itu tewas tertimpa material tambang dan dikebumikan, Rabu (24/10/2018).
Lelle Daeng Marala, warga setempat tersebut diketahui sudah menekuni pekerjaannua di tambang itu sejak tahun 90-an.
Informasi dihimpun Tribunbone.com, Dg Marala bukanlah korban yang pertama meninggal dunia lantaran tertimpa material di lokasi tersebut.
Pada tahun 2015 silam, warga setempat diketahui bernama Sakka juga meninggal tertimpa bongkahan batu.
Baca: Lagi, Warga Bone Tewas Tertimbun Material Tambang Galian C di Bukit Pallakka
"Ini kejadian kedua kalinya di sini, sebelumnya tiga tahun lalu bernama Ambo Sakka lama mi, juga tewas tertimpa batu tetapi tidak na tahu polisi," kata warga, BY kepada tribunbone.com.
Kepala Desa Wollangi Hj A Syamsidar yang dikonfirmasi tribunbone.com turut membenarkan hal tersebut.
Hj A Syamsidar yang terpilih pada Pilkades 2015 tidak menampik tambang tersebut belum ada izinnya alias illegal.
"Mau apa lagi, kami sering imbau kepada warga untuk tidak melakukan aktivitas tetapi penambang tetap saja karena di sana sumber pencaharian hidupnya selain bertani," kata Hj A Syamsidar.
"Bahkan mereka katakan siap menanggung dengan konsekuensi dan resikonya," kata Hj A Syamsidar.
Baca: Sepekan, Polres Bone Ciduk 3 Pelaku Pencabulan
Pantauan tribunbone.com, lokasi tambang batuan tersebut terletak di Poros Jalan Desa Lampoko-Wollangi, sekitar 10 kilometer arah selatan kota Watampone.
Jalannya cukup ekstrem, hanya truk roda empat dan motor yang bisa melewati akses tersebut.
Pasalnya, material jalannya bebatuan, berlubang serta menanjak bukit.
Ada sekitar delapan bukit berjejer yang masyarakat namai dengan bukit Palakka ditempati warga menambang tambang batuan.