Suami Bupati Lutra Ajak Semua Pihak Wujudkan Perdamaian di Tahun Politik
Ajakan disampaikan suami dari Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani melalui sebuah tulisan yang diterima TribunLutra.com
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan TribunLutra.com, Chalik Mawardi
TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Luwu Utara, Muhammad Fauzi, mengajak semua pihak bersikap toleran untuk mewujudkan perdamaian di tahun politik.
Ajakan disampaikan suami dari Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani melalui sebuah tulisan yang diterima TribunLutra.com, Kamis (25/10/2018).
Baca: BKPSDM Luwu Umumkan Lokasi Tes CPNS di Gedung Kesenian Kota Palopo
Baca: Bupati Luwu Utara Hadiri Pernikahan Evi Masamba


Fauzi juga merupakan caleg DPR RI Partai Golkar di Dapil Sulsel III yang meliputi Kabupaten Pinrang, Sidrap, Enrekang, Tana Toraja, Toraja Utara, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, dan Kota Palopo.
Baca: Pagi Ini, Bupati Luwu Utara Buka Pelatihan Tanggap Darurat Bencana
Baca: 32 Pendaftar CPNS Luwu Utara Tidak Lulus Seleksi Administrasi

Berikut tulisan Muhammad Fauzi:
Bangsa ini sangat majemuk. Banyak suku, agama, ras dan antargolongan yang ada di dalamnya. Karena itu, perbedaan pasti akan mencolok.
Tahun ini dan tahun depan, tepatnya 2018-2019, bangsa ini akan diuji dalam merawat keberagaman yang ada. Iya, 2018-2019 adalah tahun politik.
Tahun politik menjadi rawan menimbulkan konflik di tengah masyarakat. Sebab, ada banyak kepentingan yang naik ke permukaan.
Masalahnya, mampukah kita menjaga dan merawat perbedaan? Sehingga ketidaksamaan ini tidak menimbulkan gesekan atau konflik di masyarakat.
Oleh karena itu, semua lapisan harus menciptakan suasana yang kondusif untuk mewujudkan perdamaian di Tanah Air.
Salah satu caranya dengan bersikap tenggang rasa atau toleran. Konon, bangsa yang besar ini diklaim dengan rakyat yang penuh toleransi sejak dahulu.
Karenanya, mari kita membuktikan kepada dunia bahwa bangsa kita memang memiliki karakter yang toleran.
Slogan "Negera Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harga mati" jangan hanya digemborkan dengan kata-kata.
Tetapi, semboyan tersebut harus dituangkan melalui prilaku dalam berbangsa dan bernegara.
Terlebih, sikap tersebut sangat penting dalam menyonsong Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Ada Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg).