Plafon KUR di Sulsel Tersisa Rp 910 Miliar
Kepala OJK RO 6 Sulampua, Zulmi menuturkan, penyaluran KUR telah menjangkau seluruh kabupaten/kota di Sulsel.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Realisasi delapan bulan perbankan yang ditunjuk negara menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sulsel pada 2018 sudah di angka 83,89 persen.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulampua mencatat, plafon KUR yang disediakan pemerintah pada 2018 di angka Rp 5,4 triliun.
Kepala OJK RO 6 Sulampua, Zulmi yang ditemui belum lama ini menuturkan, realisasi KUR periode Januari-Agustus 2018 di angka Rp 4,49 triliun. Artinya masih ada sekitar Rp 910 miliar dana yang akan disalurkan selama lima bulan terakhit.
Baca: OJK Gelar Lomba Senam Kreasi Maumere di City Of Makassar
Baca: Dongkrak Inklusi Keuangan, OJK Sulampua Gelar Expo di Anjungan Losari
"KUR tersebut disalurkan kepada 210.325 debitur dengan NPL atau kredit bermasalah di posisi yang sangat rendah 0,12 persen," kata Zulmi.
Peruntukan KUR didominasi sektor ekonomi non produksi melalui sektor perdagangan senilai Rp 2,259 triliun, dengan share 50,27 persen.
Sedangkan KUR di sektor ekonomi produksi telah disalurkan senilai Rp 2,234 triliun dengan share 49,73 persen.
Baca: OJK Ramaikan Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Bali
Baca: VIDEO: OJK Siapkan Payung Hukum Inovasi Keuangan Digital
Di sektor ekonomi produksi terbagi atas lima sektor yakni, sektor pertanian, pemburuan dan kehutanan, sektor perikanan, sektor Industri pengelolaan, sektor konstruksi, serta sektor jasa.
Peruntukan dana dan share masing-masing sektor yakni Rp 1,386 triliun (30,85 persen), Rp 100,67 miliar (2,24 persen), Rp 190,40 miliar (4,24 persen), Rp 2,94 miliar (0,07 persen), dan Rp 554,50 miliar (12,34 persen).
Plt Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sulsel, Sudarmanto menambahkan penginputan data lewat Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) relatif minim.
Namun, potensi yang tercatat sejauh ini masih 11 ribu potensi akad KUR.
"Akad peminjaman sekitar itu masih sangat rendah untuk Sulsel. Ini sudah dikejar untuk pengisian data ke dalam SIKP. Hanya kredit ini berdasarkan kuota," ujarnya.
Setelah kehadiran KUR mikro dan ritel kini telah dikembangkan KUR inti plasma. KUR ini dikhususkan untuk disalurkan kepada kelompok.
"Skema inti plasma ini artinya apa yang dihasilkan kelompok usaha bisa terjual. Karena ada perusahaan yang membantu," kata Sudarmanto.
Kepala OJK RO 6 Sulampua, Zulmi menuturkan, penyaluran KUR telah menjangkau seluruh kabupaten/kota di Sulsel.