Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Telusuri Kematian Ternak di Areal PT Lonsum, DPRD Bulukumba Bentuk Tim Identifikasi

Wakil Ketua I DPRD Bulukumba, Andi Zulkarnain Pangki yang hadir dalam rapat itu menjelaskan, bahwa berdasarkan keputusan

Penulis: Firki Arisandi | Editor: Imam Wahyudi
firki/tribunbulukumba.com
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulukumba, mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) di ruangan Komisi B, Rabu (24/10/2018) siang. 

Laporan Wartawan TribunBulukumba.com, Firki Arisandi

TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulukumba, mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) di ruangan Komisi B, Rabu (24/10/2018) siang.

RDP tersebut membahas mengenai kematian ternak warga Balom Bessi, Kelurahan Jawi-jawi, Kecamatan Bulukumpa, yang diduga telah diracuni pihak PT London Sumatera (Lonsum).

Tak hanya mendatangkan warga dan pihak PT Lonsum, DPRD Bulukumba juga menghadirkan beberapa pihak dari Dinas Peternakan, Dinas Lingkungan Hidup, dan bagian hukum Pemkab Bulukumba.

Wakil Ketua I DPRD Bulukumba, Andi Zulkarnain Pangki yang hadir dalam rapat itu menjelaskan, bahwa berdasarkan keputusan rapat, bakal dibentuk tim identifikasi.

Tim ini nantinya bakal turun langsung ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan terkait dugaan tersebut.

"DPRD hanya mediator. Jadi kami hanya membantu mencarikan solusi. Salahsatunya kami akan membentuk tim, yang didalamnya bersama beberapa pihak. Nanti mereka langsung terjun melakukan identifikasi," jelas legislator PAN Bulukumba itu.

Menanggapi keputusan itu, Humas PT Lonsum Bulukumba, Muh Rusli, mengaku bahwa pihaknya siap mengikuti hasil kesepakatan rapat.

Pria berpostur 170-an sentimeter itu juga sedikit menceritakan tentang hal yang terjadi diwilayah kantornya itu.

Menurut Rusli, sesuai laporan yang ia terima, hanya satu ekor ternak warga yang pingsan di areal perkebunan.

"Bukan mati, tapi cuman pingsan. Jadi pemiliknya langsung potong. Bukan sepuluh, seperti yang di adukan ke DPRD," kata Rusli.

Selain itu, sesuai aturan perusahaan, lanjut Rusli, ternak warga memang tak bisa memasuki areal perkebunan, pasalnya, kebun yang ditumbuhi tanaman karet memang berbahaya untuk keselamatan ternak.

Meski demikian, Rusli mengaku sangat mendukung pihak Pemerintah Daerah (Pemda) yang ingin menelusuri fakta-fakta dibalik laporan kematian ternak milik warga itu.

"Saya berharap ini terungkap. Jangan sampai Lonsum yang dikambinghitamkan. Kita ingin tahu apa motifnya kalau memang diracuni. Jangan sampai pihak luar yang melakukannya, kan bisa jadi," jelas Rusli.

Sebelumnya, Roni, warga Lingkungan Balom Besi, Kelurahan Jawi-jawi, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, mengadu ke DPRD Bulukumba, Senin (22/10/2018).

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved