Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Di Era Mentan Amran Sulaiman, Nanas dan Pisang Asal Karimun Diekspor ke Singapura

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman selalu mengarahkan agar kreatif meningkatkan produksi pangan berskala ekspor.

Editor: Edi Sumardi
DOK KEMENTAN RI
Launching perdana ekspor nanas dan pisang Mas di Pulau Kundur, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, Sabtu (20/10/2018). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman selalu mengarahkan agar kreatif meningkatkan produksi pangan berskala ekspor.

Ini adalah upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan petani dan menambah devisa terwujud.

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Hortikultura melirik ekspor komoditas pangan yang selama ini telah dikembangkan petani di wilayah perbatasan Indonesia dengan Singapura, yakni Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.

“Di wilayah perbatasan ini ada lahan pertanian potensial untuk budidaya nanas, pisang, durian, gambir, kelapa dan lainnya. Hasilnya berkualitas ekspor. Letaknya strategis untuk ekspor ke Singapura dan Malaysia. Sangat dekat 1,5 jam sampai Singapura,” demikian disampaikan Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi saat launching perdana ekspor nanas dan pisang Mas di Pulau Kundur, Kabupaten Karimun, Sabtu (20/10/2018).

“Di Kabupaten Karimun nanas seluas 130 hektar. Ini ekspor perdana 10 ton perminggu, arahan Bapak Mentan agar digenjot lebih tinggi lagi, minimal 2 kali lipat,” katanya menyambung.

Suwandi menjelaskan ekspor nanas dan pisang ini merupakan wujud tindaklanjut dari komitmen dari Agribusiness Working Group antara Indonesia Singapura.

Melalui beberapa kali pertemuan, menekankan kemudahan dan percepatan ekspor komoditas pangan Indonesia ke Singapura.

“Tentunya ekspor tidak hanya nanas dan pisang. Tapi komoditas lainnya buah dan sayuran lainnya segera menyusul ekspor buah,” jelasnya.

Menurutnya, kunci komoditas pangan mampu tembus pasar ekspor yakni ada pada kualitas dan aspek hilir.

Kementan bersinergi dengan Pemerintah Daerah Karimun, Perwakilan BI Kepulauan Riau, pelaku usaha dan koperasi secara bersama memberi bimbingan teknis benih unggul, teknis budidaya, dan fasilitasi packaging house untuk penanganan pasca panen sehingga produk memenuhi standar ekspor.

“Kunci keberhasilan ekspor lainnya yakni nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan produknya. Apabila nanas diolah menjadi produk enzim bromeolin, selai, keripik, dodol, konsentrat bahan industri, nanas kaleng, sirup dan lainnya. Ini akan memberi nilai tambah dan mensejahterakan petani,” ujar Suwandi.

“Pada 2017 Indonesia ekspor nanas total 210.026 ton dan 95 persen diantaranya dalam bentuk olahan. Kita negara eksportir nanas, tidak ada impor nanas,” katanya meminta.

Suwandi menyebutkan ekspor nanas secara nasional berkontribusi 82 persen dari total ekspor buah.

Nilai devisa dari nanas sekitar Rp 3,3 triliun.

Negara tujuan ekspor nanas selama ini ke Jepang, Uni Emirat Arab, Korea Selatan, Arab Saudi, Hongkong, Singapura dan berbagai negara lainnya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved