GP Ansor Desak DPRD Maros Segera Bahas Pengadaan Air di Pesisir
Kemarau panjang yang melanda Maros membuat warga Kecamatan Bontoa, Maros Baru dan Lau, semakin kesulitan mendapatkan air bersih.
Penulis: Ansar | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Kemarau panjang yang melanda Maros membuat warga Kecamatan Bontoa, Maros Baru dan Lau, semakin kesulitan mendapatkan air bersih.
Bahkan bantuan air dari berbagai pihak, juga sudah berkurang. Warga harus mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli air sebangak satu truk tangki.
Ketua GP Ansor Maros, Abrar Rahman mendesak DPRD supaya segera membahas pengadaan air pada Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) APBD 2019, Jumat (12/10/2018).
Program pengadaan air untuk daerah pesisir harus diatasi. Apalagi hal tersebut menjadi langganan warga pesisir.
"Kami minta DPRD juga memperhatikan nasib warga pesisir. Selama ini, warga harus mengeluarkan uang untuk membeli air untuk keperluan makan-minum, mandi, cuci dan lainnya," katanya.
Menurutnya, jika Pemkab mengelola bendungan Bantimurung dan Lekopancing, Kecamatan Tanralili, dengan maksimal, maka kebutuhan air untuk warga Maros akan terpenuhi.
"Kita punya dua sumber air bersih yang cukup besar, yakni Bantimurung dan Lekopancing. Maros memiliki banyak air, tapi warga tetap mengeluhkan air," katanya.
Sementara Ketua DPRD Maros, Chaidir Syam mengatakan, pada pembahasan APBD tahun 2019, dewan akan membahas masalah air tersebut dengan Pemkab.
"Nanti kami akan bahas masalah itu bersama Pemkab. Kita harus mencarikan solusi dan penganggaran untuk pemenuhan air bersih di daerah pesisir," katanya.(*)