Gempa Palu Donggala
Prihatin, Warga Maros Ini Tampung Korban Gempa di Rumahnya
Indru menjadikan rumahnya sebagai tempat pengungsian, lantaran prihatin dengan korban.
Penulis: Ansar | Editor: Mahyuddin
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Seorang warga di Jl Taqwa, Kelurahan Baju Bodoa, Kecamatan Maros Baru, Maros, Indru, menjadikan rumahnya sebagai tempat penampungan korban gempa Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (7/10/2018).
Indru menjadikan rumahnya sebagai tempat pengungsian, lantaran prihatin dengan korban.
Mereka ke Maros hanya untuk mengungsi sementara karena trauma.
"Kami prihatin melihat mereka. Mererka tidak tahu dimana harus tinggal. Rumahnya habis dan hancur diterpa tsunami. Makanya kami minta, supaya mereka ke Maros dan tinggal di rumah," katanya.
Baca: Bantuan Korban Gempa dan Tsunami Palu Menumpuk di Asrama Haji Sudiang
Hanya delapan korban yang mengungsi di rumahnya.
Namun, masih ada 20 orang pengungsi sementara perjalanan dari Palu ke Maros.
Kedelapan pengungsi tersebut yakni, Erlan Saputra, Rosmiati, Rita, Muh Ashar, Gladis Clawdia, Muh Rezky, Tiara dan satu bayi berumur setahun, Askana Humairah.
Para korban yang ditampungnya, sangat membutuhkan bantuan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah.
"Mereka berharap untuk dibantu. Mereka tidak punya apa-apa lagi. Kalau bukan kita siapa lagi yang akan membantunya," katanya.(*)