Gempa Palu Donggala
21 Warga Palu dan Sigi Mengungsi di Gowa
Tribungowa.com mendatangi rumah tempat para korban ini menginap di rumah milik Trisnawati, Pesona Taman Asri, Jl. Tumanurung, Kamis (4/10/2018).
Penulis: Waode Nurmin | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur Wa Ode Nurmin
TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA- Sebanyak 21 warga Kota Palu dan Sigi yang terdiri dari tujuh kepala keluarga memilih mengungsi ke Kabupaten Gowa.
Para korban gempa ini tiba di Gowa sejak Rabu (3/10/2018) dini hari kemarin.
Tribungowa.com mendatangi rumah tempat para korban ini menginap di rumah milik Trisnawati, Pesona Taman Asri, Jl. Tumanurung, Kamis (4/10/2018).
Saat tiba, wajah-wajah mereka mulai terlihat sumringah. Bahkan dengan senyum diwajah mempersilahkan masuk teman-teman media.
Salah satu kepala keluarga, Saiful Bahri (33), menceritakan jika rombongan mereka berhasil keluar Palu melalui Mamuju.
"Kami lewat Mamuju. Kebetulan ada saudara yang punya keluarga di Gowa. Jadi kami minta jemput dan ketemu di Pasangkayu. Dan langsung kesini," ujarnya menceritakan.
Saiful datang bersama anak-anak berusia 8 tahun, bayi berumur dua bulan yang merupakan anaknya sendiri. 11 orang dewasa berumur 18 - 63 tahun dan nenek berusia 95 tahun.
Kondisi mereka sehat walafiat meski ada yang mengalami luka akibat dijatuhi kaca hingga harus mendapat 15 jahitan.
Saat diajak ke Makassar, tanpa berpikir panjang langsung berangkat menggunakan tiga mobil. Mereka berangkat hanya mengenakan pakaian dibadan dan sebagian sempat membawa baju ganti.
"Saya hanya bawa pakaian untuk anak-anak saya, lebihnya kami tidak pikirkankan, karena yang penting kami selamat dulu. Kami cukup terharu ada yang mau kita tempatti mengungsi karena kami sama sekali tidak punya sanak keluarga," katanya lagi.
Sementara itu korban lainnya, Apris mengaku masih sangat trauma atas peristiwa itu.
"Kami masih trauma untuk kembali tinggal di Palu. Gempa ini adalah yang paling besar, biasanya hanya gempa, tidak ada tsunami tapi ini gempa disertai tsunami dan longsor," jelasnya.
Ia pun sangat berterima kasih atas respon Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa yang cukup sigap untuk membantu korban pengungsi.
"Pemkab Gowa sangat responsif, kami sampai kemarin subuh dan paginya Kadis Sosial Gowa Syamsuddin Bidol, lurah setempat dan dari pihak PMI langsung datang melihat langsung kondisi kami," katanya.
Mereka membawa makanan, pakaian, perlengkapan mandi, pakaian bayi dan susu bayi. Bahkan hal terkecil seperti handuk, pakaian anak-anak juga disiapkan Pemkab Gowa.(*)