CITIZEN REPORTER
Tangani Korban di Palu, Tim Medis Wahdah Hanya Mengandalkan Cahaya Ponsel
Info yang dihimpun dr Mujahid, hingga tadi malam, sebanyak 1.203 korban meninggal. Infonya diupdate dari klaster kesehatan Palu.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Jumadi Mappanganro
Nasruddin Abdul Karim
Relawan Lazis Wahdah Islamiyah
Melaporkan dari Kota Palu
Tim Medis Wahdah Islamiyah untuk Peduli Gempa Sulawesi Tengah membuka posko layanan kesehatan, Ahad (30/9/2018).
Berlokasi di Jalan Rappolinja, Desa Tinggede, Kecamatan Marowali, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
Tim medis ini berjumlah 14 orang. Terdiri atas 3 dokter dan selebihnya tenaga perawat dan apoteker.
Malam selepas shalat isya, tim ini langsung melayani 9 pasien.
Ada yang datang langsung ke posko. Sebagian lainnya didatangi langsung ke rumah-rumah warga terdampak gempa.
Baca: Menangis Lihat Mayat Ibu Mendekap Anaknya
Baca: Selamat Dari Gempa dan Tsunami, 5 Warga Rampi Luwu Utara di Palu Butuh Tumpangan Pulang
Listrik yang belum menyala sejak gempa membuat tim medis hanya mengandalkan pencahayaan ponsel.
Salah satu pasien itu diketaui bernama Sultan (36) yang sehari-hari bekerja sebagai tukang las.
Ia mengalami patah tulang di bagian paha.
Saat terjadi gempa, dirinya sedang bekerja. Ia jatuh dari ketinggian 6 meter.

Salah seorang ibu-ibu juga yang berada di tenda, disebutkan oleh keluarganya kalau dia terseret arus sejauh lebih 10 km.
Ia ditemukan oleh keluarganya setelah dua hari dengan luka berat di sekujur tubuh.
Dokter Mujahid menyebutkan warga terdampak gempa mengalami trauma fisik (patah tulang, luka ringan - berat), penyakit pernapasan (ISPA) dan penyakit kulit serta trauma psikis.
Info yang dihimpun dr Mujahid, hingga tadi malam, sebanyak 1.203 korban meninggal. Infonya diupdate dari klaster kesehatan Palu.
Saat ini sangat dibutuhkan pasokan berupa obat-obatan.
Bagi Masyarakat yang ingin berdonasi bagi korban Palu dapat di-klik link http://bit.ly/donaturlaziswahdah. (*)