Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

15 Ribu Mahasiswa Unhas Segera Gunakan Smart Card

Unhas menjadi satu dari empat perguruan tinggi yang terlibat dalam penelitian kartu pintar tersebut.

Penulis: Munawwarah Ahmad | Editor: Hasriyani Latif
Munawwarah/tribun-timur.com
peluncuran smar card atau kartu pintar berbasis chip di ruang Senat Lantai 2 gedung Rektorat Unhas, Jumat (14/9/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Munawwarah Ahmad

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, akhirnya menerapkan smart card terhadap 15 ribu mahasiswanya.

Hal tersebut diketahui setelah peluncuran smar card atau kartu pintar berbasis chip di ruang Senat Lantai 2 gedung Rektorat Unhas, Jumat (14/9/2018).

Unhas menjadi satu dari empat perguruan tinggi yang terlibat dalam penelitian kartu pintar tersebut. Bersama Universitas Indonesia, Institute Teknologi Bandung, dan Universitas Telkom.

Kartu pintar tersebut akan menjadi kartu multiungsi bagi mahasiswa khususnya. Seperti mempermudah dalam hal administrasi di kampus, akses keruangan dan dapat digunakan untuk berbagai layanan kampus lainnya. Kartu pintar juga memuat data base mahasiswa.

Peluncuran kartu pintar dihadiri Rektor Unhas Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu, Direktur Riset, Pengembangan Teknologi dan Industri Kemenristekdikti Dr Eng Hotmatua Daulay, dan wakil Konsorsium Smart Card Indonesia Dr Ir Aswhin Sasongko Sastrosubroto.

Hadir pula puluhan mahasiswa dan dosen yang menyaksikan peluncuruan penggunaan kartu pintar tersebut.

Aswhin Sasongko Sastrosubroto mengatakan, kartu pintar ini pertama kali digagas pada tahun 2016 oleh empat pergururuan tinggi bersama lima partner industri, yakni PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT Inti), PT Xirka Silicon, PT Aksara Matra, PT Inti Bangun Sejahtera, dan PT Versatile. Penelitian konsorsium ini kemudian didanai oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

“Yang dikerjakan oleh kelompok penelitian ini pertama adalah mendesain chip semi konduktor. Saya kira ini penting sekali, sebab selama ini seluruh smart card di Indonesia chipnya berasal total dari luar negeri dan kita tidak tahu apa yang ada di dalamnya. Ini pertama kali smart card dengan chipnya dibuat di Indonesia. Sehingga kita tahu persis apa yang ada di dalamnya," katanya.

Prototipe smart card ini pertama kali diujicobakan di Politeknik Batam. Uji coba tersebut sukses dan kemudian diproduksi massal.

Hingga hari peluncuruan di Unhas, kartu pintar telah dicetak sebanyak 70 ribu keping. Unhas sendiri kebagian 15 ribu kartu yang akan dibagikan langsung ke mahasiswa.

Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu menyampaikan kebanggaannya atas keterlibatan Unhas dalam proyek penelitian berteknologi tinggi.

Baca: Unhas akan Launching Smart Card Campus

Baca: Dua Mahasiswa Unhas Wakili Indonesia di ASEAN Youth Innitiative Conference

Dia mengatakan kartu pintar tersebut adalah karya besar yang berbasisi riset yang melibatkan berbagai dosen dan mahasiswa dengan berpatner dengan industri.

“Dengan hadirnya chip produksi anak bangsa ini, pemerintah tidak akan tinggal diam, bukan hanya penggunaan smart card untuk mahasiswa dan kalangan kampus, tetapi juga sektor jasa dan lain-lainnya,” katanya.

Prof Dwia menambahkan, kartu berbasis chip sangat penting dan menjadi kebutuhan mutlak karena memuat berbagai data. Jika data chip masih dibuat pihak luar maka rahasia kita dan negara ini bisa diketahui dan dimanfaatkan orang luar.

"Karena itu, saya berharap smart card ini betul-betul akan jadi single card yang dimanfaatkan untuk kebetuhan pelayanan akademik, mahasiswa, dan pelayanan suporting lainnya," tambah Prof Dwia.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved