Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Disdik Sulsel Wacanakan Dirikan Satuan Pendidikan Anak di Lapas

Irman menyampaikan rencananya untuk menyiapkan layanan pendidikan bagi anak yang dibina di dalam Lembaga Pemasyarakatan.

Penulis: Ansar | Editor: Anita Kusuma Wardana
HANDOVER
Komunitas Pendidikan Maros bersama Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Imran Yasin Limpo dan Anggota DPRD Provinsi, Irfan AB gelar ngopi bareng dan diskusi di D'clove Cafe, Turikale. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Komunitas Pendidikan Maros bersama Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Imran Yasin Limpo dan Anggota DPRD Provinsi, Irfan AB gelar ngopi bareng dan diskusi di D'clove Cafe, Turikale, Minggu (19/8/2018).

Pada diskusi tersebut, Irman menyampaikan rencananya untuk menyiapkan layanan pendidikan bagi anak yang dibina di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II A Maros.

Menurutnya, hal tersebut dilakukan berdasarkan amanat negara yang menjamin, pendidikan merupakan hak seluruh warga negara.

Negara juga wajib menyediakan layanan pendidikan untuk anak usia sekolah. Termasuk anak yang sementara menjalani hukuman Lapas.

"Fisik anak boleh dipenjara. Tapi tidak boleh putus untuk pedidikannya. Kami akan berupaya untuk menyediakan satuan pendidikan di Lapas," kata None sapaan akrab Imran.

Menurut None, Disdik Sulsel bersama Kanwil KemenhumHAM sementara menyusun kesepakatan bersama (MoU, untuk menyiapkan layanan pendidikan di Lapas.

Dia berharap, MoU tersebut segera rampung supaya diterapkan di dalam Lapas. Hal itu, membuktikan bentuk kepedulian pemerintah kepada anak, supaya terus berpendidikan meski di Lapas.

"Saya ingin, ada sekolah negeri di Lapas dengan menerapkan pendidikan layanan khusus. Untuk menerpkan hal itu, sangat diperlukan adantanya kerja sama dengan pihak Lapas," katanya.

Legilator DPRD Sulsel, Irfan AB mengaku terus mendorong pemerintah untuk segera menyiapkan satuan pendidikan di Lapas Klas II A Maros.

Irfan selaku inisiator pendikan anak Lapas menyampaikan, saat ini ada 35 anak usia sekolah yang saat ini menjadi warga binaan di Lapas Maros. Mereka semua harus melanjutkan pendidikannya seperti anak lainnya.

"Kami terus mendorong layanan pendidikan di Lapas Maros ini. Saya bersukur karena Dinas Pendidikan Provinsi sangat responsive terhadap masukan kami. Disdik akan membuka layanan pendidikan di Lapas Maros," kata Irfan AB.

Pendidikan Layanan Khusus berada dalam kewenangan Disdik. Nantinya, untuk penyediaan pendidik yang bertugas di Lapas Maros, juga akan disiapkan oleh Disdik.

Koordinator Keluarga Peduli Pendidikan (Kerlip) Bagus Dibyo Sumantri mengapresiasi, kebijakan Kepala Disdik untuk menyiapkan layanan pendidikan di Lapas Maros.

"Itu merupakan hal yang menggembirakan jika Disdik menyiapkan satuan pendidikan di Lapas. Itu menunjukkan komitmen pemerintah untuk pemenuhan hak anak atas pendidikan," katanya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved