Peneliti LSI Ungkap Tingkat Keterpilihan Ustadz Abdul Somad dan Salim Segaf Masih Sangat Rendah
Nama Abdul Somad dan Ketua Mejelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al-Jufri didagang-gadang menjadi calon kuat Cawapres
TRIBUN-TIMUR.COM - Nama Abdul Somad dan Ketua Mejelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al-Jufri didagang-gadang menjadi calon kuat Cawapres bagi Prabowo Subianto.
Namun, bagaimana elektabilitas atau tingkat keterpilihan keduanya?
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adrian Sopa mengungkapkan, secara elektabilitas, baik Somad maupun Salim Segaf masih sangat rendah.
"Sebenarnya ketika kami survei dulu saat pertanyaan terbuka muncul nama Ustadz Somad dan Pak Salim ini. Tetapi saat itu secara elektabilitas masih kecil," ujarnya di Kantor LSI, Jakarta, Selasa (31/7/2018).
Secara persentase, kata dia, elektabilitas keduanya masih di bawah angka 5 persen.
Dengan data itu, Adrian menilai, kedua tokoh tersebut perlu kerja ekstra keras untuk meningkatkan elektabilitas bila maju sebagai Cawapres bagi Prabowo pada Pilpres 2018.
Meski begitu, ia mengatakaan peningkatan elektabilitas kedua tokoh tersebut tidak bisa instan.
Setidakya perlu satu atau dua bulan untuk meningkatkan elektabilitas.
Itupun, kata dia, perlu dorongan yang besar. Misalnya dengan masifnya pemberitaan tentang kedua tokoh tersebut.
Sebenarnya, ucap Adrian, Ustadz Somad dan Salim Segaf memiliki modal karena disukai banyak orang.
Namun, kata dia, hal itu tidak akan cukup untuk maju sebagai Cawapres.
Amien Rais Ingatkan Kisah Nabi Yunus Ditelan Paus
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional, Amien Rais akan mengingatkan Ustadz Somad yang tidak mau menerima rekomendasi menjadi Cawapres.
Hal itu dikatakan Amien usai mengisi acara diskusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (30/7/2018).
"Andaikata saya ketemu Pak Abdul Somad, akan saya ingatkan," ujar Amien.