Bule Norwegia Nikahi Mahasiswi Asal Indonesia, Pihak Mempelai Pria Pun Bahkan Menangis
Syarifuddin sendiri mem-posting 10 foto yang memperlihatkan pernikahan putrinya dengan pemuda Norwegia
BANDA ACEH, TRIBUN-TIMUR.COM - Hebohnya foto pernikahan warga Norwegia dengan gadis Aceh yang menimbulkan berbagai spekulasi warganet (pengguna internet) di Aceh, Senin (23/7/2018), akhirnya terjawab.
Berbagai pertanyaan warganet terjawab setelah Serambinews.com (Tribunnews.com Network) memperoleh keterangan dari Syarifuddin Ahmad, ayahanda dara baro (pengantin wanita).
Syarifuddin adalah warga asal Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara, Aceh.
Sementara istrinya, Mulinar Muhammad Amin, warga asal Desa Mancang Kecamatan Samudera, Aceh Utara.
Keduanya saat ini berstatus sebagai perantau yang sudah 20 tahun tinggal di Norwegia.
Baca: Mengenal Nirbaya Tempat Imam Samudra Dieksekusi Mati, Warga Pun Tak Berani ke Situ
Baca: Begilah Cara Hotman Paris Dapatkan Uang dari Gibran Rakabuming Anak Presiden Jokowi
Baca: Profil Miss Grand Indonesia 2018 Nadia Purwoko: Tanggal Lahir, Prestasi, Orang Tua
Menjawab Serambinews.com, Senin (23/7/2018), Syarifuddin mengatakan, pengantin perempuan dalam foto tersebut adalah putri pertamanya yang bernama Syahira Muliatul Syarifuddin.
Anaknya saat ini sedang menuntut ilmu di Norwegia, negara yang berada di benua Eropa.
Sementara linto baro (pengantin pria) dalam foto tersebut Jarrand Haris Prestvik Vandvik, putra pertama dari pasangan Knut Prestvik dan Gerd Inger Bakke, warga Norwegia.
Jarrand juga bertatus mahasiswa di Norwegia.
Keduanya (Jarrand Haris dan Syahira Muliatul) melangsungkan pesta pernikahan (walimah) secara adat Aceh di kawasan Desa Mancang Kecamatan Samudera, Aceh Utara, Ahad (22/7/2018).
“Prosesi lamar dan pernikahan berlangsung di Norwegia. Jarand melamar anak saya dengan mahar 30 mayam emas plus uang Rp 30 juta. Proses pernikahan berlangsung secara Islam. Karena Jarrand sudah memeluk agama Islam,” ujar Syarifuddin ayah kandung Syahira kepada Serambinews.com.

Disebutkan, dirinya bersama keluarga dari linto baro (Jarand) sudah sebulan berada di Kecamatan Samudera, Aceh Utara untuk persiapan pernikahan.
“Jadi kami adakan pesta perkawinan di Aceh, supaya semua saudara dan teman-teman saya dan istri saya dapat hadir untuk bersilaturahmi, karena kami sudah 20 tahun di Norwegia,” ujar ayah tiga anak tersebut.
Kalau dilangsungkan di Norwegia, kemungkinan banyak anggota keluarga yang tidak bisa hadir karena jauh.
Menangis Terharu