Breaking News
Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kawasan Kaki Gunung Sopotan Minahasa Penyangga Cabai dan Bawang Merah

Minahasa mempunyai potensi yang luar biasa untuk pengembangan cabai dan bawang merah, khusunya di Wilayah kaki Gunung Sopotan.

Editor: Sakinah Sudin
Jajaran pejabat Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara mengunjungi kawasan pengembangan cabai dan bawang putih di Kabupaten Minahasa, Sabtu (7/6/2018). (dok.pribadi) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Minahasa, salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara yang memiliki sumber air yang cukup yang berasal dari Danau Tondano.

Minahasa mempunyai potensi yang luar biasa untuk pengembangan cabai dan bawang merah, khusunya di Wilayah kaki Gunung Sopotan.

Pasalnya, hamparan tanah yang subur di kabupaten ini mendukung untuk pengembangan tanaman hortikultura tersebut.

Lokasinya yang berbatasan langsung dengan ibu kota Provinsi Sulawesi Utara, mempermudah Kabupaten Minahasa memasok cabai dan bawang merah ke Kota Manado dan sekitarnya sehingga kebutuhan cabai dan bawang merah untuk masyarakat Sulut dapat terpenuhi dari hasil lokal.

Menurut Kadis Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara, Novly Wowiling mengatakan bahwa Sulawesi Utara sangat prosfektif dalam pengembangan kawasan hortikultura.

Kawasan MODASI yang meliputi Kecamatan Mondoinding (minsel), Modayag (Bolaang Mongondow Timur) Passi (Bolaang Mongondow) bisa mencapai 12.000 Ha.

Selain itu, kawasan lainnya yang potensial adalah Kawasan kaki Gunung Soputan seluas 500 ha meliputi Kecamatan Tompaso Barat dan Langoan Barat.

"Dengan potensi yang dimiliki oleh Sulawesi Utara ini, kami siap mengamankan pengembangan kawasan hortikultura khususnya menjaga stabilisasi pasokan aneka cabai dan bawang merah serta siap menyukseskan swasembada bawang putih 2021 seperti yang diamanahkan oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman," ujarnya.

Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa, Elke, menambahkan produksi aneka cabai pada tahun 2016 mencapai 3.382 ton dan meningkat 25% pada tahun 2017 menjadi 4.229 ton.

Luas panen aneka cabai pada tahun 2017 sebesar 535 hektar. Sementara pada bulan April 2018, ketersediaan aneka cabai di Minahasa mencapai 190 ton, sedangkan pada bulan Mei 76 ton.

“Kondisi ini mampu menyuplai cabai sebesar 20% dari jumlah produksi aneka cabai di Sulawesi Utara. Ini menandakan bahwa Minahasa secara umum telah mampu memenuhi kebutuhan cabai lokal bahkan bisa menjadi penyangga wilayah Sulawesi Utara”, ungkapnya.

Sementara untuk bawang merah, sepanjang tahun 2017 tercatat produksi bawang merah di Minahasa sebesar 1.698 ton. Luas panennya sebesar 263 hektar, meningkat 5,62% dari tahun sebelumnya.

“Minahasa merupakan produsen bawang merah terbesar di Sulawesi Utara. Produksinya tahun 2017 menyumbang 59% dari produksi bawang merah Sulawesi Utara. Varietas yang dominan ditanam oleh petani kami adalah Super Philips dan Batu Ijo. Ini potensi yang sangat besar, harus terus didukung untuk dikembangkan”, jelasnya.

Ditambahkan oleh Elke bahwa lokasi sentra cabai dan bawang merah di Minahasa tersebar di beberapa kecamatan yaitu Kecamatan Tombulu, Langowan Barat, dan Langowan Timur, sedangkan sentra bawang merah berada di Kecamatan Tompaso Barat dan Tompaso.

Kementerian Pertanian ikut berperan serta dalam pengembangan cabai dan bawang merah di Minahasa melalui alokasi dana APBN.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved