Agus Harimurti Yudhoyono Kritik Program Presiden Jokowi, Ini Alasannya
Suasana politik Indonesia semakin memanas jelang Pilkada 2019. Presiden Joko Widodo akan maju menjadi calon kepala negara periode selanjutnya.
TRIBUN-TIMUR.COM - Suasana politik Indonesia semakin memanas jelang Pilkada 2019.
Presiden Joko Widodo akan maju menjadi calon kepala negara periode selanjutnya.
Sejumlah kebijakan Jokowi dikritik berbagai pihak.
Kali ini, Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono merasa perlu mengkritik program revolusi mental yang dinilainya tidak berjalan pada pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Karena memang perlu kita sadari karakter bangsa yang beretika, bermental kuat, namun berjati diri Indonesia seperti yang diharapkan dalam konsep besar revolusi mental, perlu kita hidupkan kembali," ujar Agus, saat dijumpai di Istana Presiden Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/6/2018).
Oleh sebab itu, AHY, sapaan akrab Agus, menyinggung persoalan tersebut dalam orasinya bertajuk "Mendengar Suara Rakyat" pada Sabtu (9/6/2018) lalu.
Baca: H-1 Lebaran 2018, Penumpang di Bandara Sultan Hasanuddin Turun 7,9%
Baca: Silaturrahmi di Soppeng, NH Dijemput Selfi LIDA
Baca: KABAR GEMBIRA dari Mohamed Salah Buat Fans! Berapa Prediksimu Uruguay Vs Mesir?
"Mudah-mudahan kita semua di negeri ini, apapun latar belakang kita, dari kelompok apa pun, termasuk partai politik, terus bisa menghadirkan gagasan dan juga mengingatkan."
"Saling mengingatkan satu sama lain dengan tujuan yang baik," ujar AHY.
Putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu sekaligus mengingatkan agar pemerintah tidak hanya memprioritaskan pembangunan fisik semata, melainkan juga pembangunan karakter bangsa.
"Walaupun dua itu semuanya penting. Tapi, harus dilakukan secara serentak dan simultan, paralel, karena itu adalah dua kunci utama pembangunan bangsa Indonesia," lanjut AHY.
Baca: Setahun Usai Akbar, Kini Giliran Wa Tiba Tewas Dimangsa Ular saat Lebaran Idul Fitri 2018
Baca: Pergerakan Pesawat di Bandara Sultan Hasanuddin Meningkat 5,9% di H-1 Lebaran
Baca: Open House di Rujab Wali Kota Parepare, Luthfi Natsir Harap Parepare Tetap Aman
Diketahui, selain soal revolusi mental yang dinilai tidak berjalan, isu yang disasar oleh AHY, adalah menurunnya daya beli masyarakat, naiknya tarif dasar listrik, kurangnya pembukaan lapangan pekerjaan, dan derasnya aliran tenaga kerja asing.
Khusus mengenai revolusi mental, AHY tegas mengatakan, "Ketika pemerintah saat ini berhasil membangun ribuan kilometer jalan, ratusan jembatan, dan proyek infrastruktur lainnya, lantas kita patut bertanya, apa kabar, revolusi mental?".