Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Uji Coba Lancar, Jalan Layang Camba Maros Mulai Dioperasikan

Lanjut Marlin, untuk kekuatan jalan ini kendaraan dengan tonase 45 ton bisa melintasi jalan ini. "Jadi tidak ada batasan," tambahnya.

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Imam Wahyudi
MUH ABDIWAN
Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendatangi lokasi pembangunan jalan layang di camba, Maros Jumat (23/03/2018) malam 

Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy

 TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Elevated road Camba atau proyek jalan layang Camba, Kabupaten maros, mulai diuji coba oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) XIII Makassar pada Jumat (8/6/18).

Uji coba ini berlangsung dengan lancar.

"Alhamdulilah, sudah kita operasikan. Tadi kita mulai operasikan setelah ujicoba berhasil," ujar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Layang Camba, Marlin Ramli

Menurutnya, meski proyek ini belum selesai 100 persen, namun pihaknya menjamin keamanan lintasan jalan layang pertama yang ada di Sulawesi Selatan ini.

Untuk progres konstruksi, proyek ini sudah memasuki angka 87 persen. "Ini tidak lama lagi selesai kok, kami target selesai sesuai dengan kontrak yang ada," katanya.

Dari total anggaran Rp 167 miliar, proyek hingga masuk 86 persen ini sudah menghabiskan anggaran sebesar Rp 122 miliar.

Lanjut Marlin, untuk kekuatan jalan ini kendaraan dengan tonase 45 ton bisa melintasi jalan ini. "Jadi tidak ada batasan," tambahnya.

Adapun hiasan jalan ini itu di lengkapi dengan 54 buah lampu penerang. Lampu ini berjenis solar cell. Tentunya ini untuk menerangi jalur lintasan, demi keselamatan para pengendara.

Ia menyebutkan adapun proyek yang belum dikerjakan sisah pengerjaan oprit sepanjang 5 meter, atau pelaksanaan penimbunan sebagai pengeras jalan layang yang ada di atas bukit gunung Camba.

Menurut Marlin, proyek ini sedianya sudah bisa rampung di akhir Juni 2018, namun karena intensitas curah hujan meninggi sehingga menjadi kendala para kontraktor untuk melakukan penimbunan secara teratur.

Ada perubahan drastis didalam jalan menuju Bone ini, dimana jalur yang dulunya berkelok - kelok di gunung, diubah jadi jalan layang, begitu pun dengan lebar jalan yang dulu 5 meter kini jadi 7 meter. Sedangkan panjang proyek 413,77 meter.

Proyek ini kata Marlin tidak merusak pegunungan, atau hutan yang masuk dalam kawasan lindung negara, olehnya ia memastikan setiap musibah bencana yang terjadi dikemudian hari bukan karena hadirnya proyek ini tetapi peristiwa alam.

Sebagai pemerintah, pihaknya selaku pengelola sudah bekerja sesuai prosedur.

Ia menambahkan proyek ini tidak hanya sebagai penghubung yang bernilai ekonomi, tapi mengandung nilai estetika karena orang yang melintasi bisa menikmati keindahan alam dan hutan di sekitar.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved