Tradisi Unik Warga Lebbae Soppeng di Pertengahan Ramadan

Laporan Wartawan Tribun Timur, Sudirman

TRIBUN-TIMUR.COM, SOPPENG - Warga Lebbae, Desa Timusu, Kecamatan Liliriaja, memiliki tradisi unik pada hari 15 ramadan. Warga Lebbae, ramai-ramai membawa kue tradisional ke masjid, menjelang buka puasa.

Tokoh masyarakat Lebbae, Makkulawu mengatakan, tradisi membawa kue saat pertengahan ramadan sudah berlangsung sejak lama.

Setelah sampai di masjid, seluruh kue dihidangkan. Imam masjid yang memimpin langsung pembacaan doa.

Setelah buka puasa, seluruh kue yang dihidangkan dimakan secara bersama-sama.

Sementara Kepala Desa Timusu Firdaus mengatakan, tradisi membawa kue ke masjid, berlangsung setelah kemerdekaan, dan sampai hari ini masih terpelihara.

"Sebelumnya,warga hanya menyiapkan kue di rumahnya dan memanggil imam mesjid untuk didoakan. Namun karena banyaknya rumah, sehingga warga sepakat untuk membawanya ke mesjid dan didoakan secara bersamaan," tambah Firdaus.

Setiap rumah, membawa satu baki kue ke mesjid. Satu baki, berisi empat jenis makanan tradisional. Kue wajib yang mesti dibawa warga ialah, tape.

Setelah makan bersama, warga seringkali bertukar kue dengan masyarakat setempat.

"Ada 300 lebih rumah di Lebbae, dan semuanya membawa kue ke masjid," ujar Firdaus.

Acara makan kue secara bersama, merupakan simbol ke syukuran kepada Allah, dan kegembiraan bagi warga atas diberinya kesehatan reski, dan dapat sampai pada pertengahan bulan suci ramadhan yang penuh berkah.