Tak Butuh Asupan Beras Impor, Stok di Bulog Sulsel Aman hingga 31 Bulan
Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) akhir pekan lalu mencatat, stok beras nasional telah mencapai 1,324 juta ton.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) akhir pekan lalu mencatat, stok beras nasional telah mencapai 1,324 juta ton.
Rinciannya, beras pengadaan dalam negeri atau serapan gabah petani sebesar 791.911 ton dan pengadaan luar negeri atau impor sebesar 532.526 ton. Jumlah tersebut dianggap cukup untuk konsumsi masyarakat saat Lebaran hingga setelahnya.
Namun apakah buruh impor beras lagi?
Kementerian Perdagangan memastikan impor beras tetap berjalan. Hingga saat ini beras yang sudah datang ke Indonesia sekitar 600.000 ton.
Sementara total beras impor yang sudah datang dan masih dalam perjalanan adalah sekitar 670.000 ton.
Kemendag beralasan, izin impor beras dikeluarkan karena harga beras tak kunjung turun meskipun panen raya sudah berakhir. Untuk merealisasikan impor beras tersebut, Perum Bulog diberi jangka waktu sampai Juli 2018.
Di Sulawesi Selatan, Mantan Kepala Bidang (Kabid) Operasional Pelayanan Publik (OPP) Divre Sulselbar yang sekarang menjabat sebagai Kepala Sub Divisi Regional (Kasub Divre) Sidrap, Siti Mardati Saing yang dihubungi Jumat (1/6/2018) menuturkan, di Sulsel stok beras aman. Sehingga tidak perlu impor.
"Stok beras di Sulsel aman 31 bulan ke depan. Berapa banyak? Sekitar 26.580 ton beras. Pokoknya aman tidak perlu khawatir," katanya. (*)