Pilgub Sulsel 2018
JSI Ungkap Isu Dinasti Politik di Pilgub Sulsel Tak Mempan
Ada 61,2 persen yang menyatakan setuju Ichsan maju di Pilgub Sulsel, 24 persen tidak setuju, dan 14,8 persen tidak menjawab/tidak tahu.
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Mahyuddin
Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Lembaga survei, Jaringan Suara Indonesia (JSI) mengungkapkan isu dinasti tak mempan untuk kandidat Gubernur Sulsel, Ichsan Yasin Limpo.
Data hasil survei JSI, sebanyak 33,8 persen responden mengetahui jika doktor hukum pendidikan Unhas tersebut merupakan adik dari Syahrul Yasin Limpo, mantan Gubernur Sulsel dua periode.
Dari 33,8 persen tersebut, 61,2 persen yang menyatakan setuju Ichsan maju di Pilgub Sulsel, 24 persen tidak setuju, dan 14,8 persen tidak menjawab/tidak tahu.
“Berdasar data ini, isu dinasti yang dialamatkan ke Ichsan Yasin Limpo itu kurang mempengaruhi pilihan pemilih. Faktanya ada 61,2 persen menyatakan setuju kalau Ichsan Yasin Limpo maju mencalonkan diri,” kata Wakil Direktur Eksekutif JSI, Popon Lingga Geni di Makassar, Senin (28/5/2018).
Baca: JSI: Pertarungan Cagub Bakal Terjadi di Makassar dan Bone
Temuan jika isu dinasti kurang mempengaruhi pilihan pemilih sangat berbanding terbalik dengan jawaban tentang kandidat yang pernah menjadi terpidana korupsi.
Menurut Popon, ketika responden ditanya apakah pernah mendengar ada salah satu kandidat gubernur merupakan mantan terpidana korupsi, jawabannya 30,2 persen tahu dan tidak tahu 69,8 persen.
Hanya saja, dari 30,2 persen yang mengetahui ada mantan narapidana korupsi di Pilgub Sulsel, 58,6 persen di antaranya sangat percaya jika yang bersangkutan benar bersalah dalam kasus yang merugikan negara tersebut.
Baca: JSI: 81,8 Persen Warga Gowa Puas Kepemimpinan Adnan-Kio
Yang menjawab tidak bersalah 12,2 persen, dan tidak tahu/tidak menjawab 29,3 persen.
Sekadar diketahui, Nurdin Halid pernah menjalani hukuman kasus korupsi.
Selain itu, pasangan Aziz Qahhar Mudzakkar di Pilgub Sulsel juga berulangkali diperiksa dengan kasus korupsi yang lain. Sehingga memori itu masih membekas di sebagian pemilih di pilgub.(*)