Pilwali Makassar
Soal Percakapan Grup WA 'Relawan Appase're To DP', Polda Sulsel Bilang Ini
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani yang juga telah menerima foto screnshoot tersebut
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Polda Sulsel menilai, obrolan dalam grup Whatsapp (WA) "Relawan Appase're To DP" bisa saja langsung proses hukum.
Pasalnya, obrolan grup tersebut bernada ancaman, "Boikot Pilwali", pengancaman, penculikan, dan perkosaan terlihat pada foto screnshoot yang beredar di WA.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani yang juga telah menerima foto screnshoot tersebut, mengaku hal ini bisa langsung diproses kepolisian.
"Kalau dilihat ini sudah bisa diproses, karena ada beberapa unsur pidananya, tentu kita tindak lanjuti," kata Dicky saat dikonfirmasi tribun, Jumat (25/6/2018).
Sebelumnya, Polda mengaku telah siap turun tangan, jika ada terjadi tindakanan pengancama dan penculikan, terhadap Ketua KPU Kota Makassar, Syarif Amir.
Hal itu menyusul beredar screnshoot atau gambar dari percakapan grup WA "Relawan Appase're To DP" terkait ada ancaman kepada Ketua KPU, Syarif.
Dari potongam gambar yang tersebar, percakapan itu dalam sebuah grup WA "Relawan Appase're To DP". Perlihatkan beberapa obrolan anggota grup itu.
Seperti, obrolan salah seorang dengan nama ~IndraMo BOS. Dia menulis akan menculik anak dan istrinya ketua KPU, Syarief Amir dan kemudian dimutilasi.
Percakapan ini adalah balasan dalam grup tersebut, terkait dengan seseorang anggota lain dalam grup itu mengirim hasil putusan dari Bawaslu Sulsel.
Lalu, ditanggapi ~IndraMo BOS dengan mengatakan "Boikot Pilwali". Kemudian ditanggapi oleh Burhanuddin, SH yang membalas dengan "Bakaaaarrrr". (*)