Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilwali Makassar

Beredar Ancaman ke Ketua KPU Makassar, Polrestabes Tunggu Laporan

Kasus ujaran kebencian atau Hate Speach bisa ditindaklamjuti jika ada pelaporan dari pihak yang merasa dirugikan.

Penulis: Alfian | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/ALFIAN
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Anwar Hasan 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Alfian

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Percakapan di salah satu grup chat Whatsaap yang berisi ancaman kepada Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar, Syarif Amir, beredar di media sosial.

Screnshoot atau potongan gambar percakapan disebuah WA terkait ancaman terhadap keluarga, isteri dan juga anak, dari Syarief Amir.

Dari potongam gambar yang tersebar, percakapan itu dalam sebuah grup WA "Relawan Appase're To DP". Perlihatkan beberapa obrolan anggota grup itu.

Seperti, obrolan salah seorang dengan nama ~IndraMo BOS. Dia menulis akan menculik anak dan istrinya ketua KPU, Syarief Amir dan kemudian dimutilasi.

Percakapan ini adalah balasan dalam grup tersebut, terkait dengan seseorang anggota lain dalam grup itu mengirim hasil putusan dari Bawaslu Sulsel.

Lalu, ditanggapi ~IndraMo BOS dengan mengatakan "Boikot Pilwali". Kemudian ditanggapi oleh Burhanuddin, SH yang membalas dengan "Bakaaaarrrr".

Menanggapi hal tersebut, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Anwar Hasan, mengatakan bahwa pihaknya siap untuk menyelidiki kasus itu.

Hanya saja ia mengungkapkan bahwa kasus ujaran kebencian atau Hate Speach bisa ditindaklamjuti jika ada pelaporan dari pihak yang merasa dirugikan.

"Setiap laporan Hate Speach dan Hoax itu akan kita tindak lanjuti, tapi hingga kini belum ada pihak yang melaporkan ini ke Polrestabes," terangnya saat ditemui di Mapolrestabes Makassar, Kamis (24/5/2018).

Lebih lanjut terkait Hate Speach dan Hoax di momen Pilkada ini, ia meminta seluruh pihak agar menghindarinya.

"Ini untuk menciptakan Kamtibmas, maka hal-hal yang menjurus pada adu domba dan perpecahan melalui Hate Speach dan Hoax haruslah dihindari, kami terus menghimbau hal itu," tegasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved