Jalan Poros Barru Licin Akibat Proyek Kereta Api, Sudah Segini Korban Jatuh
Melalui akun Facebook pribadinya, Bakka Lolona Sawitto, tampak memposting sebuah foto disertai keterangan.
Penulis: Akbar | Editor: Imam Wahyudi
Laporan Wartawan TribunBarru.com, Akbar HS
TRIBUNBARRU. COM, MALLUSETTASI - Seorang warga mengeluhkan jalanan licin di Poros Makassar-Pare-pare di Kabupaten Barru.
Keluhan warga tersebut dilampiaskan melalui akun Facebook.
Melalui akun Facebook pribadinya, Bakka Lolona Sawitto, tampak memposting sebuah foto disertai keterangan.
Dalam foto tersebut, terlihat masyarakat pengguna jalan terlihat berjalan dengan hati-hati di atas aspal licin bersama anak SD menuju pengendara yang memboncengnya.
Adapun keterangan dalam gambar itu, Bakka Lolona Sawitto meminta para pengendara agar berhati-hati melintas di ruas jalan tersebut.
"Hati2 lwt jalan barru mksr 5km dr palanro..jlnn sangat licin... korban bjatuhan," tulisnya lewat status Facebook.
Dikonfirmasi TribunBarru.com, melalui chat pribadi di Facebook, Bakka Lolona Sawitto mengaku, ruas jalan yang licin tersebut berada di kampung Toe, Desa Siddo, Kecamatan Soppeng Riaja.
"Kejadiannya itu pagi pak sekitar pukul 06.30 Wita, di Kampung Toe. Kemarin saya dari Pinrang mau ke Makassar. Tapi pas melintas di tikungan Toe saya jatuh karena jalanan di situ sangat licin," kata Bakka, warga asal Pinrang itu.
Ia pun mengaku, pengendara yang jatuh di ruas jalan tersebut bukan hanya dirinya, tapi sejumlah pengedara lain juga mengalami hal serupa.
"Kurang lebih saya setengah jam saya jatuh duluan, menyusul tujuh orang bergantian jatuh juga, termasuk anak sekolah bersama ibu-ibu," katanya.
"Saya sempat jadi tukang palang karena saya berhenti memalang pengendara agar berhati-hati, tapi pengendara motor lain malah ada yang jatuh lagi," ujar Bakka atau yang bernama asli Jumadil itu.
Jalanan licin tersebut diduga akibat tanah berhamburan yang diangkut truk untuk proyek Rel Kereta Api (RKA).
"Saya selaku masyarakat pengguna jalan, berharap agar pihak terkait tolonglah agar tanah yang berhamburan itu diperhatikan atau dibersihkan, karena itu sangat bahaya, apalagi warga setempat yang saya tanya katanya sudah sering makan korban di lokasi itu. Jangan sampai itu terus terjadi," tuturnya.