Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Nicolas Maduro Menang Pemilu Pimpin Lagi Venezuela dan Reaksi Mengejutkan Amerika Serikat

Periode kepemimpinan Maduro berikutnya akan resmi dimulai pada Januari 2019 hingga berakhir pada 2025.

Editor: Mansur AM
LEO RAMIREZ / AFP
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Nicolas Maduro kembali memenangi pemilihan umum presiden Venezuela pada Minggu (20/5/2018).

Namun, penyelenggaraan pemilu kali ini telah menuai kritik dari dalam negeri dan luar negeri.

Maduro merayakan kemenangannya dalam di depan istana kepresidenan Miraflores di Caracas pada Minggu malam.

Baca: Lowongan Kerja- Mandiri Tunas Finance Butuh Banyak Karyawan S1 Semua Jurusan

Baca: Lowongan Kerja - Pegadaian Cari Banyak Karyawan S1 Semua Jurusan, Cek Info Resminya

Baca: 32 Tahun Berkuasa, Sebelum Lengser Soeharto Titip 3 Jimat ini ke Prabowo

"Saya adalah presiden dan manusia yang lebih siap sekarang," katanya kepada kerumunan pendukungnya, seperti dilansir CNN.

"Anda mempercayai saya dan saya akan menanggapinya. Terima kasih telah memberikan saya suara 68 persen," imbuhnya.

Sebelumnya, Maduro menjabat presiden Venezuela pada 2013 setelah pendahulu sekaligus mentornya Hugo Chaves meninggal dunia, dan akan memimpin negara di ujung Amerika Selatan itu selama enam tahun ke depan.

Periode kepemimpinan Maduro berikutnya akan resmi dimulai pada Januari 2019 hingga berakhir pada 2025.

"Ini kemenangan partai kita ke-22 kalinya, kita telah menang," ucapnya.

Di tengah kecemasan ekonomi yang meluas, Maduro meyakini negara tersebut akan memasuki fase baru.

Pada pemilu tahun ini, Maduro harus menghadapi pesaing utamanya, Henri Falcon, seorang mantan gubernur negara bagian dan pernah menjadi loyalis partai berkuasa.

Namun, sekitar 5,8 juta suara memilih Maduro, sementara Falcon berada di urutan kedua dengan 1,8 juta suara.

Ada sekitar 46 persen dari pemilih Venezuela berpartisipasi dalam pemilu kemarin.

Di sisi lain, banyak negara termasuk Amerika Serikat, menyebut pemilu Venezuela sebagai kepalsuan dan tidak akan mengakui hasil pemungutan suara.

"Jika pemerintah AS ingin berdialog, saya terbuka untuk itu. Jika negara sayap kanan lainnya yang didukung oleh AS ingin berdialog, saya terbuka untuk itu," kata Maduro.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyaksikan pemilu Venezuela sepanjang Minggu (10/5/2018).

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved