Ini Konfirmasi Resmi Go-jek! Usai Isu Go-Food Disusupi ISIS dan Racuni Pesanan Pelanggan
Pesan tersebut muncul ditengah rentetan kasus terorisme di Indonesia, dan cukup meresahkan masyarakat.
TRIBUN-TIMUR.COM - Baru-baru ini beredar pesan berantai di media sosial tentang aksi teroris bermodus driver layanan makanan Go-food meracuni makanan yang dipesan pelanggan.
Baca: Kabar Gembira! Ini Kado Spesial PNS di Bulan Ramadan Selain 3 Kali Gaji dan THR Bertambah
Pesan berantai tersebut menyebutkan untuk berhati-hati ketika memesan makanan dengan menggunakan aplikasi go-food.
Baca: Kabar Gembira di Bulan Berkah, Pemerintah Resmi Rilis Jadwal Seleksi CPNS 2018, Ini Tahapannya
Karena diklaim makanan yang dipesan akan diracun oleh anggota ISIS.
Baca: Apakah Berkumur & Gosok Gigi Membatalkan Puasa? Ini Kata Pakar Fiqih
Pesan tersebut muncul ditengah rentetan kasus terorisme di Indonesia, dan cukup meresahkan masyarakat.
Dilansir Tribun Video dari Kompas.com, pihak Go-jek Indonesia membantah dengan tegas kabar tersebut, melalui akun Twitternya @gojekindonesia.
"Go-Jek Indonesia mengecam tindakan penyebaran hoax seputar layanan kami karena sangat merugikan mitra UMKM dan driver yang jujur dan bekerja keras," tulisnya.
Informasi tak bertanggungjawab itu jelas akan merugikan banyak pihak.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto juga telah menegaskan bahwa kabar beredarnya informasi pesanan makanan Go-food diracun oleh anggota ISIS adalah hoax.
Pihak Go-jek bekerja sama dengan institusi terkait tengah bertindak untuk mengusut penyebaran kabar hoax ini.
Vice President Corporate Communication Go-jek Michael Say mengimbau masyarakat untuk tidak ikut menyebarluaskan informasi menyesatkan.
Perlu diketahui, menyebarluaskan berita hoax memiliki konsekuensi hukum.
Ancamannya satunya adalah pasal 28 ayat 1 UU ITE tahun 2008, diancam pidana kurungan maksimal 6 tahun atau denda maksimal Rp 1 miliar.
Simak video di bawah:
(Tribun-Video.com/Rosiana Nugrahaini)
Perawat Cantik Ditangkap Polisi Sebar Ujaran Kebencian