Jangan Sampai Salah! Ini Doa Buka Puasa Yang Dibaca Rasulullah
Berbuka menjadi momen membahagiakan bagi orang-orang yang berpuasa, sebelum kebahagiaan mereka saat bertemu Rabb-nya.
TRIBUN-TIMUR.COM - Salah satu momen menggembirakan umat Muslim adalah momen ketika berbuka puasa.
Momen setelah menjalankan perintah Allah menahan makan dan minum.
Berbuka menjadi momen membahagiakan bagi orang-orang yang berpuasa.
sebelum kebahagiaan mereka saat bertemu Rabb-nya.
Baca: Apakah Berkumur & Gosok Gigi Membatalkan Puasa? Ini Kata Pakar Fiqih
Di saat inilah mereka yang sejak fajar menahan makan dan minum, mulai membasahi tenggorokan, mengisi kembali perut, dan secara perlahan memulihkan tenaga.
Baca: Disepakati Ulama, Ini 7 Hal yang Dapat Membatalkan Puasa
Rasulullah menjadikan momen ini sebagai pengungkapan komitmen dan rasa syukur, sebagaimana yang tercermin dari bacaan yang beliau lafalkan saat berbuka.
Baca: 12 Tahun Lalu, Yunita Hampir Jadi Teroris, Beginilah Cara Dia Selamatkan Diri
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلى رِزْقِكَ أفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمأُ وابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأجْرُ إِنْ شاءَ اللَّهُ تَعالى
Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika afthartu dzahaba-dh-dhama’u wabtalatil ‘urûqu wa tsabatal ajru insyâ-allâh ta‘âlâ
Artinya, “Duhai Allah, untuk-Mulah aku berpuasa, atas rezekimulah aku berbuka. Telah sirna rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan (semoga) pahala telah ditetapkan, insyaaallah.” (Lihat, Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Adzkâr, Penerbit Darul Hadits, Kairo, Mesir)

Sementara disebutkan Sulaiman Bujairimi dalam Hasyiyah Iqna’ doa lengkap y ang dibaca ketika buka puasa adalah:
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ.
Terjemahan: Tuhanku, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Sebab dan kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah.
Dan insya Allah pahala sudah tetap. Wahai Dzat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya.
Doa ini ditutup dengan permohonan ampun.
Penutup doa ini menjadi menarik karena kemungkinan banyak pelanggaran yang semestinya tidak dilakukan orang berpuasa.