Jangan Sampai Salah! Ini Niat Puasa Ramadan, Bagaimana Jika Langsung Niat Puasa 1 Bulan?
Salah satu ciri umat Muslim yang mendapat ridha Allah SWT adalah bergembira menyambut bulan penuh berkah ini.
TRIBUN-TIMUR.COM - Marhaban Ya Ramadan! Selamat datang bulan penuh berkah, Bulan Suci Ramadan.
Umat Muslim di seluruh dunia khususnya Indonesia menyambut bulan Ramadan dengan penuh suka cita.
Salah satu ciri umat Muslim yang mendapat ridha Allah SWT adalah bergembira menyambut bulan penuh berkah ini.
Baca: Niat Salat Sunah Tarawih Berjamaah maupun Sendiri dan Tata Caranya Plus Doa-doa
Pemerintah Republik Indonesia (RI) melalui Kementerian Agama (Kemenag) RI menetapkan bahwa 1 Ramadan 1439 Hijriah jatuh pada Kamis (17/5/2018).
Baca: Jangan Sampai Salah, Beginilah Cara Mandi Junub Sesuai Tuntunan Rasulullah
Penetapan ini berdasarkan sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin di kantor Kementerian Agama, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/5/2018).

"Kami tetapkan 1 Ramadan 1439 Hijriah jatuh pada Kamis, 17 Mei 2018," kata Lukman, saat memberikan keterangan pers, sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Ketetapan pemerintah dari hasil sidang isbat ini sama dengan keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang menetapkan 1 Ramadan juga jatuh pada Kamis (17/5/2018).
Itu artinya, puasa Ramadan di Indonesia bersamaan dimulainya.
Menurut Lukman, kesepakatan sidang isbat dibuat berdasarkan dua hal, yaitu perhitungan hisab dan laporan petugas tersumpah di lapangan yang melihat hilal dari 95 titik.
Berdasarkan penetapan awal puasa ini, maka umat Islam di Indonesia mulai melakukan salat tarawih pada Rabu (16/5/2017) besok malam.
Kemudian, puasa pertama dilakukan pada Kamis.
Sidang isbat merupakan wujud kebersamaan Kementerian Agama selaku pemerintah dengan ormas Islam dan instansi terkait dalam mengambil keputusan.
Sebelumnya, dalam sidang isbat Kemenag mengawalinya dengan mendengarkan pemaparan dari tim hisab dan rukyat terkait posisi hilal menjelang awal Ramadan.
Sidang ini dijadwalkan berlangsung setelah ada laporan hasil pengamatan hilal dari lokasi pemantauan.
Sidang kali ini dihadiri oleh sejumlah pihak, baik dari para duta besar negara-negara sahabat, pimpinan Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).