Pengunjung Pasar Tramo Maros Masih Sepi, Ini Kata Pedagang
Sejumlah kios maupun lapak belum terisi. Padahal tempat kosong tersebut sudah ada pemiliknya.
Penulis: Ansar | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Sejak difungsikan sekitar sebulan terakhir, kondisi pasar Tramo Butta Salewangang Maros (BSM) masih sepi pengunjung.
Selain pengunjung, sejumlah kios maupun lapak belum terisi. Padahal tempat kosong tersebut sudah ada pemiliknya, berdasarkan hasil lelang dari Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (Kopumdag) beberapa waktu lalu.
Meski masih sepi, namun sejumlah pedagang memilih untuk berjualan di Tramo dibanding di pasar eks Pasar Sentral Maros.
Seorang pedagang, Haji Sawite (67) , Kamis (10/5/2018) mengatakan, kondisi di pasar Tramo jauh lebih layak dibanding pasar sentral. Pasalnya, di pasar Tramo, pedagang tidak kepanasan atau kehujanan lagi.
Saat di pasar sentral, sejumlah pedagang kepanasan lantaran atapnya sudah banyak rusak. Jika musim hujan, pedagang dan barang-barangnya basah. Namun setelah pindah di Tramo, hal tersebut tidak terjadi lagi.
"Secara pribadi, saya lebih senang di sini. Kalau panas, kita tidak kepanasan. Kalau hujan, kita tidak basah. Beda di pasar sentral, kita harus pasang tenda untuk berlindung. Tapi masih saja panas dan basah," katanya.
Saat masih berjualan di pasar sentral, hampir setiap hari pengunjung padat. Namun sebagian besar warga tidak mengetahui kios barang yang akan dibelinya.
Di pasar sentral, pedagang tidak tertata. Pedagang campuran, perabot rumah tangga, pakaian dan barang dagangan lainnya, bercampur.
"Di pasar sentral padat. Tapi kadang pembeli tidak tahu, di bagian mana mau pergi jika mencari barang yang diinginkanya. Jadi kadang harus keliling pasar dulu, untuk mendapat barang itu," katanya.
Saat di Tramo, selain merasa nyaman, pengunjung sudah tidak kewalahan mencari barang yang akan dibelinya. Saat masuk ke dalam pasar, pengunjung sudah bisa melihat kios barang yang akan dibelinya. (*)