Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ambulans Mogok Sampai Pasien Terlantar, Pospera Lutim Minta DPRD Panggil Kadinkes

Permintaan tersebut untuk mengevaluasi kinerja April dan Kepala Puskesmas Lakawali, perihal buruknya pelayanan kesehatan.

Penulis: Ivan Ismar | Editor: Anita Kusuma Wardana
ivan ismar/tribunlutim.com
Ketua Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Luwu Timur, Erwin R Sandi. 

Laporan Wartawan TribunLutim.com, Ivan Ismar

TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Ketua Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Luwu Timur, Erwin R Sandi meminta DPRD memanggil Kepala Dinas Kesehatan, April dan Kepala Puskesmas Lakawali, Hasnah.

Permintaan tersebut untuk mengevaluasi kinerja April dan Kepala Puskesmas Lakawali, perihal buruknya pelayanan kesehatan.

Itu terkait Ambulans Puskesmas Lakawali DP 8100 G yang mengantar pasien mogok di Jalan Poros Angkona-Malili, Desa Lakawali, Kecamatan Malili, Minggu (29/4/2018).

"Mohon kinerja kadis sama kapusnya dievaluasi. Soalnya ambulans ini sifatnya darurat dan berhubungan dengan nyawa orang. Masa harus mogok karena bensin habis," katanya kepada TribunLutim.com, Selasa (1/5/2018).

Ambulans mengantar pasien ibu dan anaknya yang mengidap demam berdarah dengue (DBD) dan tipes.

Mobil mogok karena kehabisan bensin sekitar 15 menit lamanya usai berangkat dari Puskesmas Lakawali, Desa Lakawali, Kecamatan Malili.

Seharusnya kata dia, ambulans bensinnya harus selalu terisi untuk mencegah hal yang tidak diinginkan di jalan. Dan tidak ada alasan kalau harus kehabisan bensin.

Kedua pasien dirujuk ke Puskesmas Angkona. Sebab, Puskesmas Lakawali belum punya ruang rawat inap.

"Kalau seperti itu, lalai dong (bensin habis). Yang seperti ini perlu disikapi dengan tegas agar tidak terulang di Puskesmas lain," ujar Erwin.

Diberitakan sebelumnya, Pasien Puskesmas Wawondula yang akan dirujuk ke RSUD I Lagaligo di Kecamatan Wotu harus membayar Rp 200 ribu untuk biaya ambulans.

Uang Rp 200 ribu yang diminta pegawai puskesmas tersebut untuk keperluan membeli solar untuk ambulans.

Keluarga pasien, Muh Andi menuturkan keluarganya yang terluka parah akibat kecelakaan lambat dirujuk karena tidak ada keluarganya setor uang bensin.

"Kebetulan saya sendiri yang kasih (uangnya)," katanya kepada TribunLutim.com, Rabu (8/2/2017).

Setelah diberi uang, kata Andi, barulah pegawai puskesmas merujuk pasien ke RSUD I Lagaligo.

Tapi sayang, pasien perempuan diketahui warga Luwu tersebut, meninggal diperjalanan tepatnya di daerah Kecamatan Wasuponda.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved