Kronolgi Lengkap Video Anggota Polda Sulsel Tembak Pelaku Narkoba
Dicky Sondani menegaskan bahwa video yang memperlihatkan seolah-olah oknum kepolisian bertindak bak koboy tidak terekam secara utuh.
Penulis: Alfian | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan angkat bicara terkait beredarnya video penembakan terhadap pelaku narkoba oleh salah satu Personil Kepolisian.Diwakili oleh Kabid Humas, Kombes Dicky Sondani, dan Dirnarkoba, Kombes Pol Hermawan, Polda Sulsel menggelar konfrensi pers, Minggu (29/4) di lobby Markas Polda Sulsel Jl Perintis Kemerdekaan.
Dicky Sondani menegaskan bahwa video yang memperlihatkan seolah-olah oknum kepolisian bertindak bak koboy tidak terekam secara utuh.
"Ada bagian yang tidak diperlihatkan dalam video itu, jadinya seolah-olah anggota bertindak semaunya saja langsung menembak," tuturnya.
Padahal menurut Dicky, anggota yang melakukan penembakan tersebut yakni Bripka Andi Rahmat Jaya sebelumnya berinisiatif mengamankan terduka pelaku narkoba yakni Ashari (Korban penembakan).
"Ada kronologi awal yang tak dijelaskan, padahal awalnya anggota melihat adanya transaksi narkoba antara AS dan RI. Sehingga berusaha mengamankan pelaku tapi RI bersama rekannya ES kabur sementara AS juga mencoba kabur," ungkapnya.
Di dalam kondisi Bripka Andi Rahmat yang saat itu juga mengamankan pengisian uang di ATM harus bertindak cepat.
"Kondisinya Bripka Andi Rahmat saat itu ditugaskan mengamankan uang milyaran yang akan disetor ke mesim ATM, di kondisi lain ada transaksi narkoba yang ia lihat. Bahkan pelaku berusaha kabur makanya perlu ada tindakan cepat dan kami apresiasi itu," lanjut Dicky menjelaskan.
Sebelumnya kejadian tersebut terjadi, Selasa (24/4) lalu di Jl Manuruki. Bripka Andi Rahmat yang bertugas di Subdit Pa Obvit Polda Sulsel terekam kamera handphone melakukan penembakan pada pelaku Ashari.
Video tersebut pun viral di media sosial dalam beberapa hari terakhir. Dalam jumpa pers yang dipimpin DIcky Sondani, dirunut kronologis lengkap dimana pelaku ashari yang merupakan pemuda asal BTN Minahasa Upa melakukan transaksi narkoba dengan RI.
"Modusnya itu RI menyerahkan sebungkus rokok kemudian Ashari memberikan uang Rp 150 Ribu hal ini menaruh curiga Bripka Andi Rahmat yang sedang mengawal pengisian uang di ATM," terang Perwira tiga bunga itu.
Bripka Andi Rahmat yang saat itu seorang diri langsung mendatangi pelaku dan meminta keduanya tiarap. Namun RI berhasil kabur bersama teman perempuannya, ES dan saat ini masih berstatus buron.
Sedangkan Ashari yang ditinggal sendiri juga memiliki gelagat ingin melarikan diri. Beberapa kali diperintahkan tiarap pelaku yang juga bekerja sebagai supir transportasi online ini tak mengindahkan.
"Di kondisi terdesak anggota yang dalam kondisi sendiri kemudian warga yang menyaksikan juga ada niatan untuk menghakimi pelaku membuat Bripka Andi rahmat harus bertindak secepatnya, belum lagi ada potensi ancaman lainnya," tuturnya.
Maka tembakan pun dilakukan dimana Bripka Andi Rahmat yang dipersenjatai dengan revolver pun melepaskan tembakan peluru tajam ke arah lantai tempat pelaku berpijak. Serpihak peluru itu pun mengenai bagian paha pelaku yang mengakibatkan adanya luka goresan.
"jadi bukan ditembak langsung tapi anggota menembak ke arah lantai dan kena serpihannya, kalau ditembak langsung bisa bocor pahanya itu karena kan yang dipakai peluru tajam," terangnya.
"Namun ini anggota masih dalam pemeriksaan di Propam tapi pada intinya sebagai anggota Kepolisian memang perlu dilakukan tindakan terukur dan cepat dalam kondisi terdesak," tutupnya.(*)