Jadi Daerah Rawan Bencana, Tapi Luwu Timur Aman dari Bencana Ini
Husler mengajak warga siaga menghadapi bencana, karena kejadian bencana tidak dapat diperkirakan.
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Hasriyani Latif
Laporan Wartawan TribunLutim.com, Ivan Ismar
TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel) tergolong daerah rawan terjadinya bencana alam. Berdasarkan Kajian Resiko Bencana (KRB) tahun 2016, Luwu Timur termasuk 136 daerah yang rawan bencana dari 514 kabupaten/kota di Indonesia.
Itu terungkap dalam Peringatan Hari Otoda Ke-22 tahun 2018 dirangkaikan Apel Siaga Bencana, di Halaman Kantor Bupati Luwu Timur, Jl Soekarno Hatta, Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (26/4/2018).
Hasil kajian KRB, ada 12 jenis bencana alam, yaitu gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, cuaca ekstrem, kekeringan, banjir, tanah longsor, gelombang ekstrem, dan abrasi.
Selain itu, kebakaran hutan dan lahan, kebakaran gedung dan pemukiman, epidemi dan wabah penyakit, serta kegagalan teknologi.
"Hanya potensi bencana gunung berapi yang tidak terdapat di wilayah Kabupaten Luwu Timur," kata Husler. Adapun peristiwa bencana pada tahun 2017 di Luwu Timur sebanyak 56 kejadian dengan korban jiwa 11 orang meninggal.
Baca: Ini Cara Pemkab Soppeng Peringati Hari Kesiapsiagaan Bencana
Baca: Antisipasi Bencana dan Persiapan Jelang HKB, BPBD Toraja Utara Lakukan Ini
Belajar dari itu, Husler mengajak warga siaga menghadapi bencana, karena kejadian bencana tidak dapat diperkirakan.
"Ini sejalan dengan perwujudan Nawa Cita menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara," katanya.
Husler pun mengapresiasi kerja sama tim kesiapsiagaan dalam penanganan bencana yang terjadi di Luwu Timur.
Hadir Wakil Bupati Luwu Timur, Irwan Bahri Syam, Sekretaris Daerah (Sekda) Bahri Suli, kepala dinas, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), pegawai Pemkab Luwu Timur, SAR ,PMI, Pramuka, Pemadam Kebakaran, Relawan, serta Tagana.(*)