Isra Miraj Kemenang Sulsel, Prof Kamaluddin Minta 'Hidupkan' Pembacaan Kitab Kuning
Juga mengharapkan agar pemimpin tetap membudayakan baca buku dan mencari Ilmu.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Suryana Anas
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Jajaran Kemenag Sulsel memperingati hari besar Islam, Isra Mi'raj 1439 hijriah, di Masjid Al Ikhlas, Kantor Kanwil Kemenag Sulsel Jl Nuri, kota Makassar, Kamis (26/4/2018).
Kegiatan yang bertajuk Wujudkan Aparatur Sipil Negara yang berintegritas ini diselenggarakan oleh Seksi Kemitraan Umat dan Hari Besar Islam (HBI), Bidang Penais Zakat Wakaf Kemenag Sulsel.
Kasi HBI Kemenag Sulsel H Zulkifli Hijaz sebagai ketua panitia mengatakan kegiatan ini adalah bagian dari agenda rutin Kemenag setiap momentum Isra Mi'raj.
Menurutnya Isra Mi'raj ini tidak sekedar mengingatkan perjalanan Nabi Muhammad SAW yang menebar kebaikan, namun kegiatan ini juga sebagai ajang introspeksi diri para aparatur sipil negara (ASN) dalam mewujudkan pelayanan yang berakhlakul karima, akhlak yang baik dan terpuji.
Lanjut Zulkifli, Sebagai pelayan rakyat, jajaran Kemenag memiliki peran yang sangat besar.
Berbagai persoalan ummat di urusi para pegawai Kemenag Sulsel, seperti haji, urusan nikah, kerukunan umat beragama dan pendidikan beragama.
"Kami berharap apa yang berlangsung saat ini, akan memberikan yang terbaik bagi lembaga yang kita banggakan bersama," katanya.
Sementara itu, Prof Dr Kamaluddin Abunawas MA, selaku pembawa hikmah Isra' Mi'raj memulai ceramahnya dengan meminta kepada institusi Kementerian Agama agar menghidupkan kembali program pembacaan dan pengkajian kitab kitab Turats (Kitab kuning) untuk menjaga kemurnian Agama Islam.
Selain itu, ia juga mengharapkan agar pemimpin tetap membudayakan baca buku dan mencari Ilmu.
Ia menyebutkan peristiwa Isra' Mi'raj yang dialami oleh Rasulullah SAW sebagai "Tamasya Ilahiyah", yang setelah selesai Rasulullah membawa pulang ole ole buat umatnya yakni Sholat.
"Ada beberapa hal penting yang termaktub dalam ayat yang menggambarkan peristiwa isra' mi'raj diantaranya, Dimulainya ayat dangan kata Subhanallah dan ini hanya satu satunya dalam Alquran. Karena didalam surah ini terkandung sebuah peristiwa yang sangat luarbiasa dan maha dahsyat," katanya.
Selanjutnya Kata Asraa (diperjalankan) yang maknanya bahwa ada campurtangan Allah dalam Proses perjalanan semalam Rasulullah SAW. Kata Abdihi, menegaskan bahwa Allah mengundang Hamba terbaiknya dengan Ruh dan Jasad, Maknanya bahwa Rasulullah merupakan Manusia pilihan yang sempurna.
Begitupun jata "Lailan" yang artinya malam hari merupakan pilihan waktu yang maknanya keheningan, kekhusyukan, dan waktu itu sudah dipertimbangkan oleh Allah SWT yang cocok dan pas buat memperjalankan Rasulullah SAW yang memiliki keterbatasan fisik terhadap cuaca dan iklim. (*)