Naiknya Harga BBM Penyebab Inflasi di Sulsel? Ini Kata Pertamina
Tercatat, bensin satu-satunya komuditas bukan bahan makanan yang masuk 10 besar komuditas penyumbang inflasi terbesar
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Imam Wahyudi
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Meski Sulsel mengalami deflasi 0,06 persen. Beberapa komuditas bahan makanan dan bensin memberi andil inflasi yang cukup besar.
Tercatat, bensin satu-satunya komuditas bukan bahan makanan yang masuk 10 besar komuditas penyumbang inflasi terbesar di Sulsel pada Maret 2018.
Cabe rawit memberi andil inflasi 0,1512 persen, diikuti kangkung 0,0497 persen, cabe merah 0,0282 persen, jeruk 0,0193 persen.
Kemudian bawang putih 0,0174 persen, bawang merah 0,0156 persen, bensin 0,0120 persen, bayam 0,0110 persen, pisang 0,0098 persen, dan daun singkong 0,0081 persen.
"Andil bensin relatif kecil hanya 0,0120 persen atau urutan ke 7 dari 10 besar komoditas yang mengalami inflasi," kata Nursam Salam, Kepala BPS Sulsel yang dihubungi, Senin (2/4/2018).
Kenaikan bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi seperti jenis Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo, dan Dexlite,
Pertamina Dex memberi andil terjadinya inflasi di sub kelompok bensin.
Unit Manager Communication & CSR MOR VII, M Roby Hervindo dihubungi, Senin (2/4/2018) menuturkan, buat Pertamina menyesuaikan harga memang pilihan yang sulit.
"Meskipun, harga produk Pertamina tetap yang terbaik dibandingkan produk sejenis di Indonesia. Ini diiringi dengan kualitas yang terbaik," singkatnya