Kabar Buruk Bagi Mahasiswa Fakultas Kedokteran! 2.500 Dokter Ternyata Menganggur
Demikian di antara curhat mahasiswa kedokteran dengan anggota Badan Legislasi DPR RI di Jakarta.
TRIBUN-TIMUR.COM - Ujian kompetensi bagi calon dokter adalah momok. Tak heran jika banyak peserta yang tidak lolos.
Hingga berakibat depresi.
Padahal untuk lulus dari perguruan tinggi tak terhitung pengorbanan yang harus dikeluarkan selama pendidikan.
Baca: Nggak Nyangka! 4 Artis Muda Ikut Ujian Paket C Tahun Ini, No 3 Idola Remaja Terutama Gadis
Baca: Terungkap! Alasan Tak Ada yang Tersingkir di Babak Top 3 Indonesian Idol 2018
Baca: Tak Pernah Terekspos! Ternyata Begini Mewahnya Rumah Dude Harlino-Alyssa Soebandono
Demikian di antara curhat mahasiswa kedokteran dengan anggota Badan Legislasi DPR RI di Jakarta.
M Ichsan Fathillah, Mahasiswa Kedokteran Muhammadiyah Jakarta, menyesalkan tiga rekan sejawatnya yang mengalami depresi akibat tak kunjung lulus uji kompetensi.

"Banyaknya dampak yang kami rasakan hingga sekarang, ditambah lagi meninggalnya tiga rekan sejawat kita," ungkap Ichsan di Ruang Baleg DPR RI, Senin (2/4/2018).
Kata Ichsan pada bulan Maret dan September rekannya meninggal akibat depresi dan sesak nafas saat mengikuti ujian.
Namun tidak diperbolehkan ke luar sebelum waktu selesai yaitu 200 menit.
Ichsan dan teman-temannya mempertanyakan apakah pantas untuk menjadi seorang dokter hanya diuji dengan 200 soal dalam waktu 200 menit.
"Apakah pantas kita diuji hanya 200 menit dan hanya itu kita bisa mengabdi kepada negara Indonesia ini," tanyanya.
Ia juga menyayangkan sekitar 2500 dokter muda masih menganggur karena belum lulus Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) yang diberikan oleh Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi.
"Bahkan estimasi pengangguran akan bertambah terus setiap 3 bulan sekali," katanya.