Minimalisir Sampah, Barang Bawaan Pendaki Gunung Bawakaraeng bakal Diperiksa
Menurut Andry, Gunung Bawakaraeng adalah salah satu aset berharga yang dimiliki Gowa, khususnya Provinsi Sulsel.
Penulis: Waode Nurmin | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur Wa Ode Nurmin
TRIBUN-TIMUR.COM,SUNGGUMINASA- Keprihatinan akan banyaknya sampah yang ditemukan di Gunung Bawakaraeng, Gowa, juga diungkapkan Camat Tinggimoncong, Andry.
Sebagai wisata yang masuk dalam pengawasan wilayahnya, Andry mengaku sulit mengawasi kedatangan karena ada jalur lain selain di Kecamatan Tinggimoncong.
"Bawakaraeng kan juga bisa start dari Sinjai selain dari Lembanna Gowa. Yang dari Sinjai susah diawasi. Dan kalau banyak sampah begitu pemerintah disalahkan padahal pendaki sendiri yang berbuat seperti itu," ujarnya saat diminta tanggapannya, Kamis (29/3/2018).
Kendati sulit memantau aktivitas pendakian namun menurut Andry jika tidak ada upaya dari berbagai pihak untuk mengantisipasinya maka jelas volume sampah di Bawakaraeng akan bertambah.
Menurut Andry, Gunung Bawakaraeng adalah salah satu aset berharga yang dimiliki Gowa, khususnya Provinsi Sulsel.
Bawakaraeng juga merupakan hulu di mana menjadi sumber air yang mengalir ke sungai Je'nebarang dan tertampung di waduk Bilibili untuk sumber air minum dan pengairan.

"Karena itu, kami mengimbau para pendaki agar menjaga kelestarian alam Gunung Bawakaraeng. Gunung ini jangan dicemari dengan hal-hal negatif, jadi bukan hanya sampah tapi juga perbuatan amoral lainnya," lanjutnya.
Sebagai langkah dalam menangani kondisi gunung Bawakaraeng, Andry mengatakan, pihak pemerintah kecamatan bersama Tripika akan melakukan swepping luggage climbers (sweping barang bawaan pendaki). Sweping ini akan dilakukan di area pos Lembanna.
"Kami bersama Tripika akan razia pendaki. Barang-barang mereka akan kita cek. Kami akan libatkan Tripika serta para kelompok pecinta alam serta unsur terkait lainnya. Jadi swepingnya di saat akan pergi dan turun dari pendakian," tambahnya.