Genjot Kampung KB, BKKBN Sulsel Lakukan Ini
Kegiatan itu bertajuk Penguatan Integrasi Lintas Sektor di Kampung KB Guna Mempercepat Terwujudnya Kualitas Sumber Daya Manusia.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Mahyuddin
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulsel menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) di Grand Clarion Hotel Jl AP Pettarani, Makassar.
Kegiatan itu bertajuk Penguatan Integrasi Lintas Sektor di Kampung KB Guna Mempercepat Terwujudnya Kualitas Sumber Daya Manusia.
Hadir 150 peserta undangan, termasuk Dandim yang ada di wilayah kerja kabupaten dan kota se-Sulsel, para Kepala BKKBN, serta Penyuluh KB.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Muhammad Firda yang mewakili Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengharapkan, Rakoda itu bisa meningkatkan kinerja dalam memfasilitasi program keluarga berencana.
Di Sulsel, kata Firda, pemerintah menjadikan program keluarga bencana (pengendalian penduduk) sebagai bagian dari agenda prioritas dalam mengentaskan permasalahan sosial.
Baca: Kampung KB Bili-bili Gowa Juga Jadi Rujukan 34 Provinsi Perwakilan BKKBN
"Megapa demikian? Program pengendalian penduduk menurut kami di Sulsel salah satu wujud dukungan terhadap agenda nawacita. Membangun Indonesia dari pelosok untuk melakukan revolusi," katanya.
Usai membacakan sambutannya, Firda didampingi Direktur Bina Kesertaan Keluarga Berencana Jalur Swasta BKKBN RI, Drg Widwiono, serta Kepala BKKBN Sulsel Rini Riantika Johari melakukan pemukulan gong sebagai tanda dibukanya Rakoda ini secara resmi.
Direktur Bina Kesertaan Keluarga Berencana Jalur Swasta BKKBN RI, Drg Widwiono mengatakan, saat ini BKKBN sedang menggenjot kehadiran kampung KB di setiap desa dan kelurahan di Indonesia.
Ia bahkan menetapkan target bahwa tahun 2019 nanti, semua daerah terpencil harus sudah menjadi kampung KB.
Untuk mewujudkan mimpi itu, Widwiono mengatakan menarget hadirkan 6000 kampung KB di tahun 2018 ini.
"Target ini pastinya akan terwujud jika semua pihak bersatu padu, dan menyongsong kebersamaan," ujar Widwiono.
Baca: BKKBN dari 33 Provinsi Belajar di Kampung KB Maros, Ini Tujuannya
Apa Sih Kampung KB?