299 Mahasiswa UIM Siap KKN Profesi
Ketua LPPM UIM Musdalifah Mahmud, pelaksanaan KKN Profesi dilaksanakan selama 45 hari sesuai dengan kompetensi keilmuan.
Penulis: Munawwarah Ahmad | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur Munawwarah Ahmad
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Wakil Rektor II Universitas Islam Makassar (UIM) Dr Saripuddin Muddin melepas 299 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi di auditorium KH Muhyiddin Zain UIM, Selasa (20/3/2018).
Jumlah tersebut berasal dari tujuh fakultas binaan UIM, yakni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Ilmu Kesehatan, Fakultas Teknik (FT), Fakultas MIPA, Fakultas Pertanian, Fakultas Agama Islam (FAI) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip).
KKN Profesi sendiri dilaksanakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIM.
Ketua LPPM UIM Musdalifah Mahmud, pelaksanaan KKN Profesi dilaksanakan selama 45 hari sesuai dengan kompetensi keilmuan.
“Kami berharap kepada seluruh mahasiswa untuk menjaga nama baik almamater, perlu kami sampaikan kepada anak-anakku bahwasanya KKN Profesi ini berbeda dengan KKN Reguler, KKN ini yang dibutuhkan adalah kompetensi keilmuan, sehingga mahasiswa dituntut untuk mengembangkan diri sesuai komptensi yang dimiliki,"kata Musdalifah.
Para peserta KKN profesi UIM juga akan dibekali beragam materi KKN, seperti proses kegiatan akademik oleh Wakil Rektor I Prof Arfin Hamid, pembinaan/penguatan nilai-nilai budaya Islami di lingkungan tempat kerja oleh Wakil Rektor III Dr Abd Rahim Mas P Sanjata.
Selain itu, arti dan tujuan KKN Profesi UIM oleh Wakil Rektor II Dr Saripuddin Muddin, Pentingnya akidah dan akhlak dalam pelaksanaan KKN Profesi oleh Wakil Rekor IV Dr Muammar Bakry, dan eksistensi pelaksaanaan KKN Profesi oleh LP2M.
Sementara itu, Wakil Rektor II Saripuddin Muddin mengimbau mahasiswa agar tetap menjaga nama baik almamater, baik di instansi pemerintah maupun swasta.
"Tak hanya itu mahasiswa diharapkan mampu bekerja secara teamwork, menguasai cara berpikir, mampu mengambil keputusan dan mengembangkan inovasi yang tepat sesuai bidang kompetensi yang dimiliki,"kata Saripuddin.
Selain itu setiap mahasiswa dituntut bersinergi dan menyesuaikan iklim kegiatan sehari-hari untuk setiap program kerja yang hendak dilaksanakan. Dan paling penting kata Saripuddin, semua aktivitas dalam KKN harus terukur dan terdokumentasi agar kedepan bisa menjadi bahan evaluasi.
"Mahasiswa harus tampil di tengah masyarakat dan menampilkan diri bahwa UIM sebagai kampus Qur’ani,"tutupnya.(*)