Dandim 1422 Maros Ungkap Penyebab Tingginya Harga Beras
Disampaiksan saat memimpin operasi Sergap dan mengamankan enam truk pengangkut gabah sebanyak 140 ton di Poros Maros-Pangkep, Lau.
Penulis: Ansar | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Dandim 1422 Maros, Letkol Kav Mardi Ambar menyampaikan, penyebab tingginya harga beras secara Nasional yang terjadi beberapa waktu lalu, lantaran rendahnya penyerapan gabah petani ke Bulog, Rabu (14/3/2018).
Hal tersebut membuat pemerintah melakukan Impor beras dari luar. Padahal, Indonesia termasuk negara surplus beras di dunia.
Hal itu dikatakannya saat memimpin operasi Sergap dan mengamankan enam truk pengangkut gabah sebanyak 140 ton di Poros Maros-Pangkep, Lau.
Menurutnya, jika gabah dibiarkan ke luar daerah, maka impor beras akan terus terjadi.
"Produksi gabah di Maros mengalami surplus. Tapi kok serapan ke Bulog sangat rendah, capaian hanya sekitar 77 persen pada tahun lalu," katanya.
Untuk mencapai target Bulog sebesar 6 sampai 7 ton gabah pada tahun ini, jajaran Kodim seluruh Indonesia menggelar operasi Sergap secara serentak.
"Bisa kita pikir, produksi gabah petani Maros selalu melebihi target di atas 10 ton. Tapi kenapa stok Bulog justru kosong. Itu disebabkan banyaknya gabah petani yang keluar," katanya. (*)