PMII Mamuju Gelar Dialog Publik Lintas Agama, Ini yang Dibahas
Tak hanya itu, kegiatan dialog juga dalam rangka membahas isu soal kebangkitan PKI yang banyak ditanggapi miring oleh berbagai masyarakat.
Penulis: Nurhadi | Editor: Imam Wahyudi
Laporan Wartawan TribunSulbar.com, Nurhadi
TRIBUNSULBAR.COM, MAMUJU - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Mamuju, menggelar dialog publik lintas Agama di Warkop 89, Kelurahan Karema, Kecamatan Mamuju, Sulbar, Rabu (28/2/2018) malam.
Dialog dengan model panel, menghadirkan lima narasumber, yakni Pengurus Pusat GP Ansor, Amran HB, Kabid Pendidikan Kanwil Kemeneg Sulbar, Mulyadi, Wakil Ketua PSMTI Mamuju, Charly Wijaya, tokok Agama Hindu, Wayan Buja, tokoh Agama Katolik Santa Maria Mamuju, Anto Ranteallo.
Dialog mengangkat tema " Dialog lintas agama, guna mempererat kerukunan antara umat beragama".
Ketua PMII Mamuju Wais Walkorni, mengatakan kegiatan yang menghadirkan beberapa tokoh Agama ini, merespon issu yang akhir-akhir ini berkembang yakni penyerangan terhadap pemuka-pemuka Agama di beberapa wilayah di Indonesia.
"Kegiatan ini menyikapi kejadian di beberapa daerah utamanya di Jawa dan Sumatera. Yakni penyerangan terhadap tokoh Agama dan rumah-rumah ibadah. Agar kita tidak terprovokasi dengan kejadian-kejadian itu," kata Wais kepada TribunSulbar.com.
"Mamuju ini merupakan salah satu daerah yang memiliki penduduk multikultur. Ada Islam, Hindu, Budha, Katolik dan Protestas, melalui kegiatan ini kita harapkan para tokoh Agama semakin bersatu dan tidak terpancing dengan isu-isu itu," ujarnya menambahkan.
Tak hanya itu, kegiatan dialog juga dalam rangka membahas isu soal kebangkitan PKI yang banyak ditanggapi miring oleh berbagai masyarakat.
Sehingga, kata dia, kegiatan itu merupakan bentuk antisipasi dini dengan mengajak seluruh tokoh pemeluk Agama untuk menjaga kebhinekaan dan NKRI dari ronrongan orang-orang yang ingin memebah bangsa Indonesia.
Usai dialog, kegiatan dilanjutkan dengan deklarasi menolak tempat ibadah sebagai tempat kampanye. Deklarasi ditandai dengan para peserta dialog yang hadir membubukkan tanda tangan di atas spanduk.