Pelayanannya Kerap Dikeluhkan, RSUD Salewangang Dinilai Utamakan Profit
Akbar menilai, keberadaan RSUD Salewangan harus lebih berorientasi sosial dibanding harus menjadi industri pencari laba.
Penulis: Ansar | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Munculnya sejumlah keluhan keluarga pasien di RSUD Salewangang Maros, membuat anggota Komisi III DPRD Maros, Akbar Endra geram, Senin (26/2/2018).
Akbar menilai, keberadaan RSUD Salewangan harus lebih berorientasi sosial dibanding harus menjadi industri pencari laba. Selama ini, RSUD terkesan hanya mencari laba.
"Biaya yang dipakai untuk menata dan mengembangkan RSUD, bayar gaji dokter dan paramedis, itu bersumber dari APBD," katanya.
Baca: Pelayanan Kerap Dikeluhkan, Akbar Endra Minta Staf RSUD Salewangang Ramah ke Pasien
Semua anggaran yang masuk ke RSUD Salewangang berasal dari warga. Bukan dari pemilik modal atau dari perusahaan swasta.
Dia berharap, peristiwa beberapa malam lalu, dengan adanya dokter yang menggertak pasien dan keluarganya sambil menyebut jabatan ayahnya, tidak boleh terulang lagi.
Baca: Komisi III Dibully Gegara RSUD Salewangang, DPRD Maros Bakal Lakukan Ini
"Kepada sadaraku Yunus Panaungi, Ketua DPRD Wajo, yang terhormat. Mohon maaf. Ini bagian dari perbaikan mental untuk pelayanan yang ramah kepada pasien. Secara pribadi, saya mohon maaf setulus-tulusnya. Tapi sebagai anggota komisi III, saya harus kritis," katanya.
Diketahui, dokter jaga yang melayani dan mempesulit keluarga anggota Komisi III, Fitriani, Sangala merupakan putri bungsu Ketua DPRD Wajo, Yunus Panaungi, dr Mustanira Isfania YP.(*)