Syahrul dan 14 Bugis-Makassar di DPP Golkar, Trik Driver Tuyul di Makassar
Nurdin menyebut jabatan barunya di DPP Golkar sebagai menteri siber. Syahrul belum tahu seperti apa posisinya
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dua kejadian yang menjadi perhatian netizen sepanjang hari Senin (22/1/2018) terangkum dalam laporan Tribun Timur cetak edisi Selasa, 23 Januari 2018.
Rapat redaksi memutuskan nasib Syahrul Yasin Limpo dan orang Bugis-Makassar dalam struktur DPP Golkar serta seluk-belum driver tuyul online disajikan di halaman 1.
Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto mengumumkan struktur baru DPP Golkar di Jakarta, Senin (22/1/2018) siang. Inilah struktur pengurus DPP Golkar keempat dalam empat tahun terakhir.
Dalam struktur itu, Nurdin Halid tak lagi menjabat Ketua Harian DPP Golkar. Idrus Marham yang baru sepekan menjabat menteri sosial tak lagi menjadi sekretaris jenderal (sekjen). Politisi Golkar asal Sulsel, Ibnu Munzir, yang disebut-sebut bakal menggantikan Idrus juga meleset.
Syahrul mendapat jabatan baru. Komandan, sapaan Syahrul diposisikan sebagai ketua bidang kerawanan sosial. Nurdin Halid mendapat amanah baru sebagai ketua koordinator pratama. Idrus jadi ketua koordinaor bidang kelembagaan.
Selain tiga tokoh Sulsel itu, 11 politisi asal Sulsel lainnya masuk dalam pengurus DPP Golkar Periode 2017-2019.
Syahrul belum tahu apa tugasnya di DPP Golkar nanti. Saat dihubungi, Syahrul bahkan mengaku belum tahu di dia diposisikan.
Meski demikian, Syahrul menyatakan siap menjalankan tugas. Meski, dalam beberapa kali bertemu Airlangga Syahrul sudah meminta tidak diberi tugas yang berat. Syahrul minta izin ke Airlangga untuk diberi kesempatan tarik nafas dulu.
Nurdin menyebut jabatannya itu sebagai menteri siber."Itu kalau di kementerian namanya menteri siber," ujar Nurdin.
Lalu, apa tugas Nurdin Halid "Dia (Nurdin) diberi tugas khusus oleh Ketum (Airlangga Hartarto). Itu yang diberikan karena kualitas dan pengalaman Nurdin Halid, itu yang diberikan," ujar Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich Paulus di kantor DPP Golkar, Jl Anggrek Neli Murni, Jakarta Barat, Senin (22/1/2018).
Lodewijk mengatakan tugas Nurdin sebagai Korbid Pratama relatif lebih 'ringan'. Intensitas Nurdin bekerja di kantor DPP jadi lebih berkurang.
"Karena di samping itu kan beliau juga tinggal 5 bulan, karena itu beliau tidak kami beri pekerjaan terlalu berat karena dia mungkin kalau Golkar harus tiap hari ke sini. Beliau diharapkan seminggu sekali, tapi ada tugas," kata Lodewijk.
Golkar meminta Nurdin berkonsentrasi penuh dalam Pilgub Sulsel 2018. Seusai Pilgub, Nurdin akan diberi tugas lebih banyak lagi.
"Setidaknya, selesaikan tugas beliau sebagai cagub. Kalau beliau menang karena kami ingin menambah beban dengan meminta suara 15 (kursi DPRD Sulsel) lagi. Jadi ada tugas beliau yang harus digiring, jadi setelah itu beliau ada kerjaan lagi," kata Lodewijk.
Trik Tuyul
Tribun mewawancarai beberapa mantan driver online. Dari mereka, diperoleh gambaran detil seperti apa praktik “tuyul” dalam angkutan online.