TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Sejumlah warga Dusun Labiacca membuat wadah/tempat yang digunakan untuk menyajikan kue (bosara) di Desa Wollangi, Kecamatan Barebbo, Bone, Sulsel, Rabu (17/1/2018).
Produksi rumahan milik pengrajin Subaedah (64) ini mempekerjakan enam ibu rumah tangga, pengrajin bosara ini bisa memproduksi dalam sebulan sebanyak 12 buah dengan harga mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu tergantung motif dan ukurannya.
Dalam adat suku Bugis Makassar, bosara merupakan tempat untuk menyimpan kue tradisional yang terbuat dari pelepah rumbia, rotan atau bambu akan tetapi dengan perkembanan zaman kini bosara dirajut dengan pita kado.
Bosara' biasanya digunakan dalam kegiatan atau acara-acara adat & keagamaan dalam suku Bugis-Makassar. Bahkan hingga kini bosara' masih banyak yang menggunakan, dengan berbagai macam bentuk dan pernak perniknya. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Sejumlah warga Dusun Labiacca membuat wadah/tempat yang digunakan untuk menyajikan kue (bosara) di Desa Wollangi, Kecamatan Barebbo, Bone, Sulsel, Rabu (17/1/2018).
Produksi rumahan milik pengrajin Subaedah (64) ini mempekerjakan enam ibu rumah tangga, pengrajin bosara ini bisa memproduksi dalam sebulan sebanyak 12 buah dengan harga mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu tergantung motif dan ukurannya.
Dalam adat suku Bugis Makassar, bosara merupakan tempat untuk menyimpan kue tradisional yang terbuat dari pelepah rumbia, rotan atau bambu akan tetapi dengan perkembanan zaman kini bosara dirajut dengan pita kado.
Bosara' biasanya digunakan dalam kegiatan atau acara-acara adat & keagamaan dalam suku Bugis-Makassar. Bahkan hingga kini bosara' masih banyak yang menggunakan, dengan berbagai macam bentuk dan pernak perniknya. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Sejumlah warga Dusun Labiacca membuat wadah/tempat yang digunakan untuk menyajikan kue (bosara) di Desa Wollangi, Kecamatan Barebbo, Bone, Sulsel, Rabu (17/1/2018).
Produksi rumahan milik pengrajin Subaedah (64) ini mempekerjakan enam ibu rumah tangga, pengrajin bosara ini bisa memproduksi dalam sebulan sebanyak 12 buah dengan harga mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu tergantung motif dan ukurannya.
Dalam adat suku Bugis Makassar, bosara merupakan tempat untuk menyimpan kue tradisional yang terbuat dari pelepah rumbia, rotan atau bambu akan tetapi dengan perkembanan zaman kini bosara dirajut dengan pita kado.
Bosara' biasanya digunakan dalam kegiatan atau acara-acara adat & keagamaan dalam suku Bugis-Makassar. Bahkan hingga kini bosara' masih banyak yang menggunakan, dengan berbagai macam bentuk dan pernak perniknya. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Sejumlah warga Dusun Labiacca membuat wadah/tempat yang digunakan untuk menyajikan kue (bosara) di Desa Wollangi, Kecamatan Barebbo, Bone, Sulsel, Rabu (17/1/2018).
Produksi rumahan milik pengrajin Subaedah (64) ini mempekerjakan enam ibu rumah tangga, pengrajin bosara ini bisa memproduksi dalam sebulan sebanyak 12 buah dengan harga mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu tergantung motif dan ukurannya.
Dalam adat suku Bugis Makassar, bosara merupakan tempat untuk menyimpan kue tradisional yang terbuat dari pelepah rumbia, rotan atau bambu akan tetapi dengan perkembanan zaman kini bosara dirajut dengan pita kado.
Bosara' biasanya digunakan dalam kegiatan atau acara-acara adat & keagamaan dalam suku Bugis-Makassar. Bahkan hingga kini bosara' masih banyak yang menggunakan, dengan berbagai macam bentuk dan pernak perniknya. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Sejumlah warga Dusun Labiacca membuat wadah/tempat yang digunakan untuk menyajikan kue (bosara) di Desa Wollangi, Kecamatan Barebbo, Bone, Sulsel, Rabu (17/1/2018).
Produksi rumahan milik pengrajin Subaedah (64) ini mempekerjakan enam ibu rumah tangga, pengrajin bosara ini bisa memproduksi dalam sebulan sebanyak 12 buah dengan harga mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu tergantung motif dan ukurannya.
Dalam adat suku Bugis Makassar, bosara merupakan tempat untuk menyimpan kue tradisional yang terbuat dari pelepah rumbia, rotan atau bambu akan tetapi dengan perkembanan zaman kini bosara dirajut dengan pita kado.
Bosara' biasanya digunakan dalam kegiatan atau acara-acara adat & keagamaan dalam suku Bugis-Makassar. Bahkan hingga kini bosara' masih banyak yang menggunakan, dengan berbagai macam bentuk dan pernak perniknya. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Sejumlah warga Dusun Labiacca membuat wadah/tempat yang digunakan untuk menyajikan kue (bosara) di Desa Wollangi, Kecamatan Barebbo, Bone, Sulsel, Rabu (17/1/2018).
Produksi rumahan milik pengrajin Subaedah (64) ini mempekerjakan enam ibu rumah tangga, pengrajin bosara ini bisa memproduksi dalam sebulan sebanyak 12 buah dengan harga mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu tergantung motif dan ukurannya.
Dalam adat suku Bugis Makassar, bosara merupakan tempat untuk menyimpan kue tradisional yang terbuat dari pelepah rumbia, rotan atau bambu akan tetapi dengan perkembanan zaman kini bosara dirajut dengan pita kado.
Bosara' biasanya digunakan dalam kegiatan atau acara-acara adat & keagamaan dalam suku Bugis-Makassar. Bahkan hingga kini bosara' masih banyak yang menggunakan, dengan berbagai macam bentuk dan pernak perniknya. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Sejumlah warga Dusun Labiacca membuat wadah/tempat yang digunakan untuk menyajikan kue (bosara) di Desa Wollangi, Kecamatan Barebbo, Bone, Sulsel, Rabu (17/1/2018).
Produksi rumahan milik pengrajin Subaedah (64) ini mempekerjakan enam ibu rumah tangga, pengrajin bosara ini bisa memproduksi dalam sebulan sebanyak 12 buah dengan harga mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu tergantung motif dan ukurannya.
Dalam adat suku Bugis Makassar, bosara merupakan tempat untuk menyimpan kue tradisional yang terbuat dari pelepah rumbia, rotan atau bambu akan tetapi dengan perkembanan zaman kini bosara dirajut dengan pita kado.
Bosara' biasanya digunakan dalam kegiatan atau acara-acara adat & keagamaan dalam suku Bugis-Makassar. Bahkan hingga kini bosara' masih banyak yang menggunakan, dengan berbagai macam bentuk dan pernak perniknya. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Sejumlah warga Dusun Labiacca membuat wadah/tempat yang digunakan untuk menyajikan kue (bosara) di Desa Wollangi, Kecamatan Barebbo, Bone, Sulsel, Rabu (17/1/2018).
Produksi rumahan milik pengrajin Subaedah (64) ini mempekerjakan enam ibu rumah tangga, pengrajin bosara ini bisa memproduksi dalam sebulan sebanyak 12 buah dengan harga mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu tergantung motif dan ukurannya.
Dalam adat suku Bugis Makassar, bosara merupakan tempat untuk menyimpan kue tradisional yang terbuat dari pelepah rumbia, rotan atau bambu akan tetapi dengan perkembanan zaman kini bosara dirajut dengan pita kado.
Bosara' biasanya digunakan dalam kegiatan atau acara-acara adat & keagamaan dalam suku Bugis-Makassar. Bahkan hingga kini bosara' masih banyak yang menggunakan, dengan berbagai macam bentuk dan pernak perniknya. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Sejumlah warga Dusun Labiacca membuat wadah/tempat yang digunakan untuk menyajikan kue (bosara) di Desa Wollangi, Kecamatan Barebbo, Bone, Sulsel, Rabu (17/1/2018).
Produksi rumahan milik pengrajin Subaedah (64) ini mempekerjakan enam ibu rumah tangga, pengrajin bosara ini bisa memproduksi dalam sebulan sebanyak 12 buah dengan harga mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu tergantung motif dan ukurannya.
Dalam adat suku Bugis Makassar, bosara merupakan tempat untuk menyimpan kue tradisional yang terbuat dari pelepah rumbia, rotan atau bambu akan tetapi dengan perkembanan zaman kini bosara dirajut dengan pita kado.
Bosara' biasanya digunakan dalam kegiatan atau acara-acara adat & keagamaan dalam suku Bugis-Makassar. Bahkan hingga kini bosara' masih banyak yang menggunakan, dengan berbagai macam bentuk dan pernak perniknya. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Sejumlah warga Dusun Labiacca membuat wadah/tempat yang digunakan untuk menyajikan kue (bosara) di Desa Wollangi, Kecamatan Barebbo, Bone, Sulsel, Rabu (17/1/2018).
Produksi rumahan milik pengrajin Subaedah (64) ini mempekerjakan enam ibu rumah tangga, pengrajin bosara ini bisa memproduksi dalam sebulan sebanyak 12 buah dengan harga mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu tergantung motif dan ukurannya.
Dalam adat suku Bugis Makassar, bosara merupakan tempat untuk menyimpan kue tradisional yang terbuat dari pelepah rumbia, rotan atau bambu akan tetapi dengan perkembanan zaman kini bosara dirajut dengan pita kado.
Bosara' biasanya digunakan dalam kegiatan atau acara-acara adat & keagamaan dalam suku Bugis-Makassar. Bahkan hingga kini bosara' masih banyak yang menggunakan, dengan berbagai macam bentuk dan pernak perniknya. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR