Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Begini Sosok Alimuddin, Satu Dari Enam Korban Meninggal Kecelakaan di Takalar

Alimuddin yang sehari-harinya bergelut di sawah sebagai seorang petani dikenal sebagai sosok ayah yang baik dan ramah.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
muslimin/tribunjeneponto.com
Jenazah Alimuddin Daeng Sikki dan dua anaknya 

TRIBUNJENEPONTO.COM, BANGKALA BARAT - Suasana duka menyelimuti rumah almarhum Alimuddin Daeng Sikki (57), di kampung Bontote'ne, Dusun Kalongkong, Desa Barana, Kecamatan Bangkala Barat, Jeneponto, Jumat (22/12/2017) siang.

Alimuddin Daeng Sikki merupakan kepala kaluarga yang menjadi korban meninggal dunia atas peristiwa kecelakaan maut yang terjadi di Kelurahan Mangngadu, Kecamatan Mangngarabombang, Kabupaten Takalar, Jumat dini hari.

Alimuddin meninggal bersama dua putranya, Syahrir dan Sudarman Daeng Tutu.

Selain itu dua cucu Alimuddin, Rafidah Marwah dan Kayla serta seorang keponakannya Sapri juga ikut meninggal dunia kecelakaan maut itu.

Alimuddin yang sehari-harinya bergelut di sawah sebagai seorang petani dikenal sebagai sosok ayah yang baik dan ramah.

"Baik orangnya, sama kita-kita tetangganya rajin menyapa dan ramah orangnya," ujar Hj Syamsiah Daeng Tonji, kerabat Alimuddin.

Alimuddin bersama istrinya Daeng Sanga melahirkan enam orang anak yaitu Asdar, Syahrir, Andar, Linda, Nurintan dan Sudarman.

Namun, anak keduanya Syahrir dan putra bungsunya Sudarman meninggal dunia bersama dirinya dalam mobil yang mengalami kecelakaan di Takalar.

Alimuddin, Syahrir dan Sudarman pun dimakamkan dalam satu liang lahat tepat di belakang rumahnya.

Dua cucunya Radifa Marwah dan Kayla juga ikut meninggl dan dimakamkan dalam satu liang lahat.

Sementara, keponakannya Sapri dimakamkan di satu liang lahat tersendiri yang tidak berjauhan dengan liang lahat ke duanya.

Sapri dimakamkan pukul 15.34 Wita, sedangkan Alimuddin dan dua anak dan dua cucunya dimakamkan pukul 17.30 Wita lantaran menunggu anaknya yang berada di Kendari.

Namun, beberapa saat ditunggu sang anak Nurintan masih berada di Bau-bau saat matahari jelang terbenam.

Akhirnya, keluarga almarhum pun memutuskan untuk tidak menunggu sang anak yang jauh di rantau.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved